SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, (istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Sudah sejak sepekan terakhir, Kabupaten Boyolali berada di zona risiko rendah atau zona kuning terkait persebaran Covid-19. Namun pemerintah tetap akan melakukan tracing dan testing sebagai langkah pemantauan dan penanganan persebaran kasus Covid-19 di Boyolali.

Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, sejak Sabtu (24/7/2021), berdasarkan Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM), Boyolali berada di zona kuning. Sebelumnya Boyolali berada di zona oranye atau zona risiko sedang. Bahkan sempat berada di zona merah atau zona risiko tinggi. Status zona risiko rendah masih bertahan hingga Sabtu (31/7/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Kempis-Kempis, 8.000 Karyawan Lion Air Dirumahkan

Meski begitu masyarakat tetap diimbau untuk tidak lengah. Masyarakat diminta agar tetap menjalankan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. Sebab menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Sirvivalina, IKM dihitung berdasarkan puncak kasus tertinggi di suatu daerah.

Dengan begitu, ketika penambahan kasusnya berada di bawah puncak kasus, akan dianggap bagus. Meskipun secara jumlah, kasus yang muncul masih cukup banyak.

Jumlah kasus aktif pada data kasus Covid-19 di Boyolali terus mengalami penurunan sejak pekan ke-26 di tahun ini. Pada 9 Juli 2021, jumlah kasus aktif di Boyolali mencapai 4.007 kasus. Jumlah tersebut kemungkinan menjadi jumlah terbanyak di tahun ini. Namun kemudian jumlah tersebut terus menurun.

Pada Sabtu (31/7/2021), jumlah kasus aktif di Boyolali mencapai 1.639 kasus. Penurunan kasus tersebut bukan karena testing dan tracing yang berkurang. Ratri menyebut, dalam sepekan target testing di Boyolali adalah satu per 1000 jumlah warga penduduk.

Sedangkan selama pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) realisasi testing bisa di atas dari target tersebut. “Target testing itu standarnya tiap 1.000 penduduk mesti ada satu yang diperiksa per pekan , tapi selama PPKM Darurat kemarin ditingkatkan lagi,” kata dia, Minggu (1/8/2021).

Baca Juga: Kuliner Solo, Memanjakan Selera Harus Tahu Batas

Selain petugas kesehatan, kegiatan testing dan Tracing kasus Covid-19 juga mendapat dukungan dari TNI dan Polri. Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond, mengatakatan TNI dan Polri akan membantu dalam pelaksanaan testing dan tracing.

“Saat kunjungan Panglima TNI ke Asrama Haji Donohudan, kemarin, sudah mengarahkan kepada jajaran TNI dan Polri khsusunya babinsa dan bhabinkamtibmas untuk melaksanakan tracking. Untuk kegiatan tracing memang alat pendukungnya adalah antigen dan PCR. Prosedurnya sudah diarahkan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya