SOLOPOS.COM - Ilustrasi Covid-19 atau virus corona (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN — Sepuluh warga dinyatakan positif Covid-19 berdasar tes swab sejak Pemkab Sragen memberlakukan new normal per Rabu (10/6/2020).

Sebelum kenormalan baru diterapkan, jumlah warga Sragen yang positif corona mencapai 37 orang. Hingga Minggu (14/6/2020), terdapat 47 warga Sragen yang dinyatakan positif corona.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, mengatakan idealnya urusan kesehatan lebih diutamakan daripada urusan ekonomi. Dia mengakui tuntutan ekonomi cenderung membuat orang mengabaikan protokol kesehatan. Di sisi lain, Tatag tidak memungkiri ada warga Sragen yang salah mengartikan new normal.

Bupati Karanganyar Izinkan Hajatan, Tapi Melarang Kegiatan Warga di Malam Hari

“New normal adalah pola kehidupan baru. Artinya, kita tidak sebebas seperti dulu lagi. Kita harus bisa ikuti protokol kesehatan mulai sering-sering cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, selalu kenakan masker, jaga jarak hingga menghindari kerumunan warga,” ujar Tatag saat ditemui Solopos.com di kediamannya, Minggu.

Tatag tidak memungkiri kesalahan dalam memahami kenormalan baru bisa membuat orang menjadi lengah. “Pasti akan lengah. Sekarang kalau orang sudah merasa sehat, lalu nongkrong bareng teman," jelasnya.

Kisah Sudarsono Sragen Koleksi 4.000 Fosil Sejak 1975 Kukuh Tak Dijual Meski Ditawar Ratusan Juta

"Kita tidak tahu, salah satu di antara mereka merupakan OTG [orang tanpa gejala]. Secara kasat mata dan gejala klinis, dia sehat. Mungkin kekebalan tubuhnya baik, tapi siapa sangka dia adalah OTG. Oleh sebab itu, kita harus tetap waspada. Di mana pun usahakan tetap jaga protokol kesehatan,” imbuh Tatag.

Tes Swab Mandiri

Satu warga Masaran yang bekerja sebagai sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dinyatakan positif corona setelah menjalani tes swab secara mandiri. Tatag menilai, bila warga tersebut tidak melakukan tes swab mandiri, maka tidak akan diketahui bila ia telah terpapar corona.

“Orang itu sudah berada di rumah selama sebulan. Sebelumnya, dia bolak-balik Solo-Jakarta. Karena harus balik ke Jakarta, dia harus mendapatkan surat keterangan sehat. Saat ikut rapid test, ternyata dia reaktif. Setelah tes swab, baru diketahui dia positif. Seandainya tidak lakukan tes mandiri, bisa saja OTG itu tidak akan pernah terdeteksi,” papar Tatag.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya