SOLOPOS.COM - Ketua Dewan Kehormatan PMI Jateng sekaligus Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen, saat mengikuti rapat penanganan Covid-19 secara virtual di kantornya, Senin (23/8/2021). (Istimewa/PMI Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin Maimoen atau yang karib disapa Gus Yasin, meminta Palang Merah Indonesia (PMI) Jateng bersiaga menyiapkan stok plasma konvalesen. Hal ini disampaikan Gus Yasin sebagai bentuk upaya antisipasi melonjaknya kasus Covid-19, tak terkecuali pada anak di Jateng.

Menurut Gus Yasin, saat ini stok plasma konvalesen Jateng terbilang mencukupi, atau bisa memenuhi kebutuhan. Berdasarkan catatanya, stok plasma konvalesen di Jateng hingga 26 Desemmber 2021 mencapai 1.109 kantong. Meski demikian, jika butuh penambahan, pihaknya pun siap mengajak seluruh penyintas Covid-19 secara sukarela mendonorkan plasma darahnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kita harus berjaga-jaga. Jangan sampai kasusnya tinggi, kebutuhan [plasma konvalesen] meningkat, kita kehabisan stok. Kita pelajari yang gelombang kemarin [Juni] itu bagaimana, dan harus kita antisipasi. Kalau perlu Gedor Lakon [Gerakan Donor Plasma Konvalesen] harus kita gencarkan lagi,” kata pria yang juga Ketua Dewan Kehormatan PMI Jateng itu, Rabu (29/9/2021).

Baca juga: Pasien Covid-19 Anak di Solo Meningkat, Satgas: Karena Klaster Keluarga

Taj Yasin menambahkan, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, juga telah meminta kepada seluruh pihak untuk meningkatkan surveilans terhadap persebaran Covid-19 di Jateng. Hal ini menyusul adanya data bahwa Jawa Tengah jadi salah satu provinsi di Indonesia dengan kasus anak terkonfirmasi Covid-19 terbanyak.

Dia sepakat dengan Gubernur Ganjar bahwa apabila surveilans yang dilakukan tinggi dan lebih sering, maka kondisi riil dapat diketahui secara lebih cepat.

“Maka kalau lebih cepat diketahui kondisi riilnya, datanya sudah kita dapat, maka penanganannya bisa lebih teliti. Plasma konvalesen sebagai salah satu metode pemulihan pasien Covid-19, harus kita jaga stoknya, jangan sampai kurang,” jelas dia.

Sementara itu, Gubernur Ganjar meminta pengawasan terhadap persebaran Covid-19 tidak boleh berhenti. Dia menilai semakin sering pengawasan dilakukan akan semakin bagus data yang didapatkan.

Baca jugaKasus Covid-19 Turun, Kepedulian Penyintas Sumbang Plasma Konvalesen Tak Surut

“Surveilannya enggak boleh berhenti. Enggak usah takut tertinggi atau terendah yang penting surveilansnya dilakukan dengan ketat,” kata Ganjar.

Sebagai informasi, berdasarkan studi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) terdapat 10 daerah di Indonesia dengan kasus anak terkonfirmasi Covid-19 terbanyak. Ke-10 daerah itu yakni Jawa Barat (Jabar), Riau, Jawa Tengah (Jateng), Sumatra Barat, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Bali, Sumatra Utara, DIY, dan Papua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya