Solopos.com, BOYOLALI -- Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Boyolali mengungkap data kasus corona hingga 30 Maret 2020 pukul 15.00 WIB tercatat ada dua PDP dan 165 ODP.
Di sisi lain, jumlah pelaku perjalanan (PP) yang terpantau di Boyolali berkaitan dengan antisipasi persebaran virus corona bertambah cukup signifikan.
Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama
Hal itu diduga karena banyaknya pemudik atau warga yang datang dari daerah lain. Kepala DKK Boyolali, Ratri S. Survivalina, mengatakan hingga Senin (30/3/2020), ada 2.840 PP.
Corona Sukoharjo: Grogol Zona Merah, 3 Kecamatan Ini Masih Bersih dari PDP
Kata Ratri, jumlah ini meningkat tajam karena banyak perantau pulang ke Boyolali. PP tersebut masuk orang tanpa gejala. "Tapi karena ada perjalanan dari luar kota, tetap kami pantau," kata dia menyampaikan update kasus corona kepada wartawan di Boyolali, Selasa (31/3/2020).
Dia mengatakan jika dalam 14 hari setelah pendataan ada gejala berupa batuk, pilek, panas, dan sesak napas, statusnya bisa berubah menjadi orang dalam pemamtauan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP).
Untuk itu DKK mewajibkan masyarakat berstatus PP melakukan isolasi mandiri. "Harus melaksanakan isolasi mandiri, kami wajibkan," kata dia.
1 Pasien Corona Sembuh, Jekek Pastikan Wonogiri Nihil Kasus Positif
Tapi sebelumnya, Ratri melanjutkan PP diminta menjalani screening mandiri supaya mengerti kondisi masing-masing. PP tidak disarankan langsung ke Puskesmas agar petugas Puskesmas tidak kewalahan.
"Kalau sudah ada gejala baru di bawa ke fasilitas kesehatan," kata dia.
Salah Satu PDP Dirawat di Salatiga
Dia pun meminta semua pihak turut mengawasi lingkungan masing-masing agar perkembangan kasus corona di Boyolali bisa terkendali. Dia mengimbau masyarakat menjalani pola hidup bersih dan sehat.
Canggih! Aplikasi Situs Corona Jateng Bisa Deteksi ODP di Sekitarmu Radius 500 Meter
Untuk PDP kasus corona di Boyolali yang jumlahnya dua orang, Ratri mengatakan masing-masing dirawat di RSUD Pandan Arang dan di rumah sakit Salatiga.
Ratri menegaskan sesuai data terakhir itu, di Boyolali belum ada yang positif terpapar virus corona. Berdasarkan data yang diunggah di website http://covid19.boyolali.go.id, pada 28 Maret 2020 tercatat ada 1.242 PP, 125 ODP, 7 PDP, dan 0 positif.
Update Terbaru Corona Solo: PDP 29 Orang, 5 Meninggal
Sebelumnya, Camat Nogosari, Sri Hanung Mahendra, mengatakan telah berkoordinasi dengan forum komunikasi pimpinan kecamatan beserta pemerintah desa dan Puskesmas untuk melakukan langkah antisipasi persebaran virus corona.
Salah satunya dengan mendata PP di masing-masing desa. "Kami sudah berkoordinasi agar masing-masing desa melakukan pendataan. Kalau ada warga yang berkunjung maupun mudik dari luar kota untuk didata dan dilaporkan kepada kami," kata dia.