SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KULONPROGO—Puskesmas Wates membentuk tim Penyelidikan Epidemiologi (PE) terkait wabah penyakit chikungunya di Driyan, Wates, Kecamatan Wates.

Menurut Kepala Puskesmas Wates, Ananta Kogam, pihaknya langsung menerjunkan tim setelah mendapat laporan. ”PE itu kami laksanakan keesokan harinya,” ujarnya saat dihubungi Harian Jogja, hari ini (4/7).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tim tersebut melakukan penyelidikan di wilayah Driyan, khususnya di sekitar wilayah epidemi, yakni di kediaman Kasto, Ketua RT 57 RW 26 Kelurahan Wates, Kecamatan Wates.

Terkait PE tersebut, Koordinator Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Puskesmas Wates, Asti Supanti mengatakan, dari 24 rumah yang dikunjunginya, sebanyak enam rumah positif jentik. Oleh karena itulah kemudian pihak Puskesmas Wates menetapkan Angka Bebas Jentik (ABJ) dari wilayah sekitar epidemi tersebut tak mencapai angka standar, yakni 95 persen. ”ABJ-nya hanya mencapai 75 persen saja,” tuturnya.

Dari hasil PE itulah, kemudian pihak Dinas Kesehatan menegaskan bahwa kondisi yang dialami oleh warga Driyan tersebut belum memerlukan adanya pengasapan (fogging) seperti yang diminta warga.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo, Lestaryono mengatakan, dengan ABJ yang dibawah standar menjadi dasar tidak dilakukan fogging. ”Kalau jentik masih banyak, fogging pun akan percuma,” tukasnya.(Harian Jogja/Arief Junianto)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya