SOLOPOS.COM - Petugas Polsek Gatak Polres Sukoharjo dan Puskesmas Gatak melakukan pengasapan di rumah warga terjangkit penyakit Chikunguya, Selasa (8/2/2022). (Istimewa/dok Polres Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Beberapa waktu terakhir terjadi peningkatan tajam jumlah warga terjangkit penyakit chikungunya di Kecamatan Gatak, Sukoharjo. Total hingga saat ini terdapat 46 warga gatak sudah terdeteksi mengidap penyakit yang ditularkan lewat media nyamuk Aedes aegypti tersebut.

Terjadinya peningkatan jumlah warga yang terjangkit penyakit chikungunya dibenarkan oleh Camat Gatak, Sumi Rahayu, ketika dihubungi Solopos.com, Rabu (9/2/2022) siang. Dia mengatakan berdasarkan laporan dari bidan desa, terdapat dua rukun tetangga (RT) di Desa Geneng, Gatak yang menjadi lokasi persebaran penyakit tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hingga saat ini, ungkap dia, terdata pengidap chikungunya sebanyak 15 orang di RT 001/RW 002 dan 31 orang di RT 002/RW 002, Dusun Geneng, Desa Geneng, Kecamatan Gatak, Sukoharjo.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Duh, Sejumlah Guru dan Siswa di 7 Sekolah di Sukoharjo Positif Covid-19

“Benar terjadi peningkatan jumlah kasus chikungunya di wilayah kami. Itu terpusat di satu dusun saja di Dusun/Desa Geneng. Saat ini kami sudah melakukan langkah pengendalian penyakit dengan melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk [PSN] dan pengasapan untuk memberantas nyamuk yang menjadi perantara penularan penyakit chikungunya,” jelas Sumi.

Mengasapi Rumah Warga

Terpisah, Kapolsek Gatak, AKP Tugiyo, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, mengatakan pihaknya gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait antisipasi meluasnya persebaran penyakit chikungunya di Gatak. Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Puskesmas Gatak untuk melakukan pemberantasan nyamuk dengan mengasapi rumah warga yang terdeteksi terjangkit penyakit tersebut.

“Mengingat di Desa Geneng ini sudah ada 46 kasus chikungunya, kami langsung melakukan aksi dengan pengasapan dan edukasi. Kami mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kebersihan lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk penular penyakit chikungunya. Apalagi saat ini masih musim penghujan, potensi munculnya sarang nyamuk sangat tinggi,” jelas dia.

Baca juga: Tak Cuma Covid-19, DBD dan Chikungunya Juga Ancam Warga Sukoharjo

Kapolsek berharap dengan adanya langkah tersebut pengendalian penyakit chikungunya dapat dilakukan. Sehingga, jumlah warga yang terkena penyakit bisa ditekan seminimal mungkin.

“Langkah paling efektif adalah langkah preventif dengan membasmi sarang nyamuk dan menjaga lingkungan tetap bersih. Ini yang kami tekankan kepada masyarakat. Kami harap peduli lingkungan menjadi budaya masyarakat untuk menghindari penyakit,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya