SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa/www.stuff.co.nz)

Solopos.com, BOYOLALI — Polisi terus menindaklanjuti kasus chatting mesum yang dilakukan orang tidak bertanggung jawab yang mengaku petugas Puskesmas dan meminta foto-foto vulgar kepada korban dengan alasan observasi kesehatan pasca-vaksinasi. Polisi saat ini masih menggali keterangan,  baik dari korban maupun pihak Puskesmas.

Kapolres Boyolali, melalui KBO Sat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Wikan Sri Kadiyono, mengatakan belum lama ini korban dari kasus tersebut sudah pernah datang ke kantor Polisi. Namun sifatnya adalah sekedar konsultasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dari penyidik disarankan membawa barang bukti pendukung lainnya. Tapi sampai saat ini belum kembali ke Polres Boyolali untuk membuat laporan. Saat ini kami dari Satreskrim masih melakukan penyelidikan di Puskesmas Teras, mencari siapa yang mengirim chat ke korban,” jelas dia, Kamis (8/7/2021).

Baca juga: 6 Ruas Jalan Kota Solo Ditutup Selama PPKM Darurat, Begini Perincian Aturannya

Dia mengatakan melalui aplikasi pesan singkat, pelaku meminta korban mengirimkan foto diri, dengan alasan analisa kesehatan. Namun foto-foto yang diminta adalah foto-foto vulgar. Saat itu korban belum sempat memenuhi permintaan pelaku. Korban hanya mengirimkan foto lengan bekas vaksinasi.

Dia pun mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menyikapi orang tidak dikenal yang meminta hal-hal aneh melalui pesan singkat dan sebagainya.

Diketahui, seorang warga Boyolali mengaku mendapatkan pesan dari orang tidak dikenal seusai mengikuti program vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Teras, 26 Juni lalu. Pengirim pesan mengaku sebagai petugas Puskesmas Teras. Isi percakapan merekapun sempat diunggah di akun Instagram @info_cegatan_boyolali, Minggu (4/7/2021).

Baca juga: Viral! Penyanyi Dangdut Cantik Boyolali Banting Setir Jadi Petani

Namun dari pihak Puskesmas Teras mengklarifikasi pengirim pesan tersebut bukan dari pihak Puskesmas maupun petugas Puskesmas Teras.

Kepala Puskesmas Teras, Boyolali, Titik Fauziyati, menjelaskan pada 26 Juni 2021 lalu, ada kegiatan vaksinasi bekerja sama dengan TNI-Polri di Kecamatan Teras. Setelah itu ada salah satu peserta vaksinasi yang menanyakan apakah dari pihak Puskesmas ada pemantauan kesehatan pada peserta setelah vaksinasi.

Baca juga: Nia Ramadhani Ngaku Ditawari Narkoba Sejak Usia 14 Tahun, Tapi…

Peserta tersebut juga meminta mengirimkan foto bagian-bagian tubuh untuk alasan pemeriksaan. Titik pun lalu meminta peserta vaksinasi itu untuk mengirimkan nomor yang menghubunginya itu.

“Kami sudah meminta nomor telepon yang menghubungi korban itu. Sudah kami pastikan itu bukan nomor dari petugas kami. Saat ini sudah kami laporkan ke Polisi. Sebab ini juga menyangkut nama baik Puskesmas,” ujarnya, belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya