SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari Ida Rochmawati menegaskan kasus bunuh diri tak hanya terjadi di Bumi Handayani. Sebab, daerah-daerah lain juga memiliki potensi sama.

“Semua daerah itu memiliki potensi yang sama pula. Mungkin yang membuat orang menganggap di sini [Gunungkidul] banyak bunuh diri karena pada 2012 lalu terdapat 40 kasus, sedang di wilayah lain jumlahnya tidak sampai angka itu,” ungkap Ida saat dihubungi kemarin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menjelaskan penyebab bunuh diri dikarenakan beberapa faktor. Namun, menurut Ida, faktor utama adalah tingkat kesehatan jiwa masyarakat masih rendah.

“Bunuh diri masuk dalam fenomena gunung es. Di saat cobaan hidup makin bertambah, membuat segelintir orang menjadi depresi. Sebenarnya, mereka butuh bantuan, namun karena tidak ada yang bisa membantu, maka mereka nekat melakukan bunuh diri,” papar dia.

Ida berharap penanggulangan bukan hanya tugas dari petugas kesehatan semata. Sebab, antisipasi memerlukan kerja sama lintas sektoral, termasuk di dalamnya peran serta dari masyarakat.

“Saat ini sudah terbentuk tim penanggulangan, akan tetapi harus bisa bekerja lebih maksimal lagi. Sedang, untuk masyarakat memiliki peran penting karena deteksi dini terhadap peristiwa itu dapat dilihat dari apa yang terjadi di lingkungan masing-masing,” kata dia lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya