SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)–Jumlah kasus bunuh diri di wilayah Kabupaten Wonogiri pada paruh pertama tahun 2010 ini cenderung meningkat. Penyebabnya, kebanyakan karena depresi, tidak kuat menanggung beban ekonomi dan penyakit menahun.

Data yang diperoleh <I>Espos<I> Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas) Wonogiri menyebut sepanjang Januari-Juni 2010 terdapat 13 kasus bunuh diri. Jumlah itu hampir menyamai jumlah kasus sepanjang 2009 lalu sebanyak 15 kasus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasi Linmas Badan Kesbangpol dan Linmas Wonogiri, Suraji, ditemui di ruang kerjanya, Kamis (15/7) mengungkapkan, jumlah kasus paling banyak, baik pada 2009 maupun 2010, terjadi pada bulan Juni. Pada Juni 2009, terjadi tiga kasus bunuh diri, sedangkan pada Juni 2010 terjadi empat kasus.

“Laporan yang masuk ke kami mengenai penyebab bunuh diri itu adalah karena depresi atau sakit jiwa. Pada empat kasus bunuh diri di bulan Juni 2010, dua di antaranya karena tidak kuat menanggung beban penyakit menahun,” jelas Suraji.

Lebih jauh, Suraji mengatakan, fenomena yang banyak terjadi, kasus bunuh diri itu kebanyakan dilakukan oleh warga di daerah pinggiran dan terpencil, jauh dari pusat pemerintahan. Misalnya, Slogohimo, Pracimantoro, Jatisrono, Girimarto dan lain-lain.

Pengamatan Espos, selama ini, fenomena orang bunuh diri jarang mendapat perhatian dari kalangan pengambil kebijakan. Bunuh diri lebih sering dianggap sebagai masalah personal warga masyarakat yang tidak kuat menanggung beban penderitaan hidup. Padahal, masalah dan beban hidup warga masyarakat, sedikit banyak juga dipengaruhi oleh kebijakan yang diambil oleh pemerintah atau kurangnya perhatian pemerintah terhadap permasalahan mereka.

“Kalau saya lihat fenomena bunuh diri ini kan penyebabnya sangat kompleks dan biasanya terjadi di wilayah pinggiran. Saya sebagai warga tahu benar bagaimana peliknya masalah warga di daerah yang jauh dari pusat pemerintahan,” ungkap Ketua LSM Putera Perwira Bangun Bangsa (PPBB), Kenthut Suryatno.

Pada bagian lain, Kepala Dinas Sosial Wonogiri, Suharno mengungkapkan, pihaknya telah membentuk Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) yang tugasnya antara lain membantu menerima keluhan dan mencarikan solusi permasalahan masyarakat.

“Masyarakat yang punya masalah bisa berkonsultasi dengan lembaga ini, sehingga tidak melulu berpikir soal bunuh diri saat masalah yang dihadapi dirasa terlalu berat. Di lembaga ini ada psikolog dan orang-orang lain yang berpengalaman menangani permasalahan masyarakat,” jelas Suharno.

shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya