Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Anak-anak hanya dipaksa menelan praktek pengajaran yang melelahkan, dipaksa menguasai pelajaran secara kognitif,” kata Koordinator Nasional JPPI Abdul Waidl. Menurut Abdul Waidl, anak-anak tidak diberi suguhan materi akhlaq dan karakter yang melibatkan rasa dan hati. “Hal tersebut disebabkan oleh tekanan keharusan lulus secara formal yang menambah depresi tak tertahankan akan dialami oleh anak-anak,” kata Abdul.
JPPI menyerukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag) agar memperhatikan ranah batin para siswa, bukan semata tekanan-tekanan lahiriah yang mengagungkan standar-standar hasil ujian yang semu. “Juga kepada seluruh kepala sekolah dan guru agar mendidik anak dengan baik dan tidak lalai melakukan pengawasan terhadap anak-anak,” kata Abdul.
Sikap JPPI tersebut merupakan tanggapan atas video kekerasan yang melibatkan anak-anak Sekolah Dasar (SD) di Bukittinggi, Sumatera Barat. Video tersebut sempat diunggah ke internet pada pertengahan September 2014 dan memunculkan perbincangan terutama di kalangan pegiat perlindungan anak di Indonesia.