KASUS BSM 2009-2010, Polres Sukoharjo: Status Djoko Raino Dibantarkan

Djoko Raino (dok)

SUKOHARJO--Polres Sukoharjo membantarkan status tahanan tersangka kasus penyelewengan dana beasiswa siswa miskin (BSM) Sukoharjo, Djoko Raino Sigit mulai Senin (19/3/2012). Namun Polres mengaku tak bisa memastikan sampai kapan masa pembantaran tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Status tersangka sudah dibantarkan sejak Senin (19/3/2012). Kalau ditanya sampai kapan, ya nanti sampai penyidik melihat yang bersangkutan sehat. Ini ditentukan dengan keterangan dari pihak Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Surakarta sebagai acuan penyidik mengeluarkan surat pembantaran,” terang Kasat Reskrim Polres Sukoharjo, AKP Andis Arfan Taufani di sela-sela ramah tamah wartawan Sukoharjo dengan jajaran Polres di Mapolres Sukoharjo, Selasa (20/3/2012).

Seperti diwartakan sebelumnya, mantan Kepala Dinas Pendidikan Sukoharjo Djoko Raino Sigit telah ditahan sejak 7 Januari 2012 karena tersandung kasus BSM tahun 2009-2010 senilai Rp 3,4 miliar. Dana yang seharusnya diberikan pada siswa SD, selama dua tahun tersebut tak sampai kepada yang berhak.

Setelah dilakukan penyelidikan hingga penyidikan, polisi akhirnya menetapkan Djoko Raino sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres dan selanjutnya dititipkan di Rutan Klas I Surakarta. Namun beberapa waktu lalu, tersangka dirujuk ke RSJD karena dinilai mengalami gangguan kejiwaan yang belakangan rumah sakit menyatakan, tersangka mengalami depresi berat.

Lebih lanjut Andis mengatakan, kendati demikian pihaknya juga tetap mencari second opinion dari dokter Polda Jateng. Dengan demikian keputusan yang diambil diharapkan akan lebih akurat.

Menurut dia dengan telah dibantarkannya Djoko Raino, maka yang bersangkutan saat ini tetap dirawat di RSJD. Namun demikian, selama perawatan tersebut tidak dihitung sebagai masa penahanan.