SOLOPOS.COM - Ahli Digital Forensik Heri Priyanto (kanan), Ahli Balistik Adi Sumirat (kiri) bersama Ahli Poligraf Aji Fibrianto Ar-Rosyid (tengah) menunggu pemeriksaan sebagai saksi ahli saat mengikuti sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (14/12/2022). (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/wsj.)

Solopos.com, JAKARTA — Ahli poligraf atau uji kebohongan dari Polri, Aji Febrianto Ar-Rosyid, mengungkapkan bahwa terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Kuat Ma’ruf, terindikasi berbohong ketika mengatakan tidak melihat Ferdy Sambo menembak Brigadir J.

“Untuk indikasi kedua, untuk Saudara Kuat [Ma’ruf] yang dilakukan pemeriksaan pada tanggal 9 September adalah ‘Apakah kamu melihat Pak Sambo menembak Yosua?’. Jawabannya Saudara Kuat [Ma’ruf], tidak. Hasilnya bohong,” kata Aji ketika menyampaikan kesaksian sebagai saksi ahli dalam persidangan kasus pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (14/12/2022).

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Aji menjelaskan bahwa Kuat Ma’ruf menjalani dua kali tes poligraf. Pertanyaan relevan dalam tes poligraf Kuat Ma’ruf kali pertama adalah apakah Kuat memergoki persetubuhan Putri Candrawathi dengan Yosua.

“Dia jujur dia tidak memergoki. Tidak melihat,” ucap Aji.

Skor yang diperoleh Kuat Ma’ruf pada pemeriksaan poligraf kali pertama adalah positif 9. Namun, pada pemeriksaan kedua adalah minus 13.

Baca Juga : Ahli Poligraf Sebut Terdakwa Ferdy Sambo & Putri Candrawathi Terindikasi Bohong

Skor minus menunjukkan yang terperiksa terindikasi berbohong atau deception indicated sedangkan skor positif menunjukkan yang terperiksa tidak terindikasi berbohong atau no deception indicated (NDI).

Pada kesempatan itu Aji juga mengungkapkan hasil tes poligraf terdakwa Ricky Rizal. Menurut Aji hasil tes poligraf pada Ricky Rizal tidak terindikasi berbohong dalam kedua pemeriksaan.

Hasil Tes Ricky Rizal & Bharada E

“Yang pertama adalah berkaitan dengan Saudara Ricky [Rizal], ‘Apakah seseorang menyuruhmu mengambil senjata api Yosua?’ Jawabannya tidak. Ini jawaban jujur,” jelas Aji.

Lebih lanjut, ketika Ricky ditanya apakah melihat Ferdy Sambo menembak Yosua, Aji mengatakan bahwa Ricky menjawab tidak. Hasil dari pemeriksaan poligraf menunjukkan bahwa Ricky tidak terindikasi berbohong.

Baca Juga : Sidang Kasus Brigadir J Panas, Bharada E Adu Mulut dengan Penasihat Hukum Sambo

“Jujur. Ricky tidak melihat Pak Sambo menembak,” tutur Aji.

Skor yang diperoleh Ricky dalam pemeriksaan kedua poligraf adalah positif 11 dan positif 19.

Hal senada disampaikan saat Aji ditanya mengenai hasil pemeriksaan poligraf terhadap terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E. Aji mengatakan bahwa hasil pemeriksaan poligraf menunjukkan Eliezer tidak terindikasi berbohong.

“Pertanyaannya, ‘Apakah kamu memberikan keterangan palsu bahwa kamu menembak Yosua?’ Saudara Richard menjawab tidak. ‘Tidak’-nya ini jujur. Richard ini menembak Yosua,” ungkap Aji.

Aji mengungkapkan bahwa akurasi tes poligraf memiliki ambang batas terendah sebesar 93%. Ia mengatakan bahwa berdasarkan pengalamannya belum ada yang memanipulasi pemeriksaan poligraf.

Baca Juga : Bharada E Ngaku Diperintah Putri Bersihkan Sidik Jari dari Barang Brigadir J

Sejak tahun 1960-an, kata Aji, hanya empat sampai lima orang yang lolos tes poligraf dari jutaan pemeriksaan. “Pengalaman kami belum ada yang pernah memanipulasi pemeriksaan poligraf,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya