SOLOPOS.COM - Kades Plesungan Waluyo (kiri) bersama ayah korban tenggelam di kolam renang Sendang Plesungan Gondangrejo, Karanganyar, Aris Prasetyo (kanan) di Mapolsek Gondangrejo, Kamis (23/6/2022).

Solopos.com, KARANGANYAR–Kasus bocah 12 tahun asal Jetak, Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo yang tenggelam di kolam renang Sendang Plesungan, Kabupaten Karanganyar, berakhir damai.

Pihak keluarga korban dan pengelola Sendang Plesungan menyepakati kasus tersebut ditutup alias selesai.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kesepakatan ini ditandatangani kedua belah pihak di Polsek Gondangrejo pada Kamis (23/6/2022).

Pihak keluarga diwakili oleh ayah korban, Aris Prasetyo. Sementara pengelola Sendang Plesungan diwakili langsung Kades Plesungan Waluyo.

“Orang tua korban dan kami telah sepakat selesai. Orang tua tidak menuntut apapun bahwa semua kelalaian bersama,” kata Waluyo dijumpai di Mapolsek Gondangrejo, Kamis.

Baca Juga: Bocah Tenggelam di Sendang Plesungan: Telungkup di Dasar Kolam

Sejak tragedi tersebut, Waluyo mengatakan kolam renang Sendang Plesungan ditutup sementara waktu.

Penutupan kolam renang ini sekaligus dimanfaatkan pihak pengelola untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang ada. Selain itu perbaikan manajemen pengelolaan kolam renang agar kasus serupa tak terjadi lagi di sana.

“Kolam renang sementara kita tutup sampai Jumat (24/6/2022). Sabtu (25/6/2022) baru kita buka lagi,” katanya.

Ia menceritakan saat kejadian korban datang bersama bapaknya. Korban rutin belajar renang di lokasi tersebut.

Korban bisa belajar berenang di kolam anak dengan kedalaman 50 sentimeter. Namun nahas saat kejadian, korban tanpa sepengetahuan bapaknya berpindah ke kolam renang dewasa kedalaman 180 sentimeter.

Baca Juga: Bocah Tenggelam di Sendang Plesungan Gegara Pindah ke Kolam Dewasa

“Karena posisi saat itu ramai pengunjung, pengawas di sana tidak bisa mengawasi satu per satu. Sampai akhirnya terjadi kejadian itu,” tuturnya.

Di saat kejadian, Waluyo menambahkan pengawas langsung mengevakuasi korban yang sudah tenggelam di dasar kolam. Pengawas juga memberikan pertolongan pertama terhadap korban. Pertolongan pertama diberikan dengan cara mengangkat kaki korban ke atas dan kepala di bawah.

Saat itu korban sempat muntah-muntah dan batuk. Korban berhasil diselamatkan dan dilarikan ke rumah sakit dr Oen Kandangsapi. Sayangnya korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.

“Korban ini sudah tersendak dan batuk-batuk. Makanan pagi saja sudah keluar semua. Tapi memang meninggal dunia saat di perjalanan ke rumah sakit,” katanya.

Waluyo mengingatkan pengelola untuk meningkatkan pengawasan di area kolam renang.

Baca Juga: Kronologi Bocah 12 Tahun Tenggelam di Sendang Plesungan Karanganyar

Jangan sampai kasus anak tenggelam di kolam renang terjadi lagi.

Dia juga mengingatkan pentingnya peran orang tua atau keluarga dalam pengawasan anak-anaknya selama di kolam renang.

Pengawasan juga perlu dilakukan oleh guru yang membawa anak didiknya di wahana kolam renang tersebut. Menurutnya kejadian bocah tenggelam murni kelalaian bersama baik orang tua maupun pengawas.

Orang tua korban, Aris Prasetyo mengaku sudah mengiklaskan kepergian putranya.

Ia hanya meminta pihak pengelola menyediakan tabung oksigen.

“Tabung oksigen diperbanyak sehingga memberi keamanan lebih jika terjadi kasus tenggelam,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya