Kasus BBM "kencing", dukungan untuk Pandri terus mengalir

Solo (Solopos.com)–Dukungan dan simpati untuk Pandri Tri Wahono, 37, aktivis LSM yang menjadi korban pembacokan setelah mengungkap kasus pencurian bahan bakar minyak (BBM) dengan modus “kencing” terus mengalir.

Setelah Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kota Solo, Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI), civitas akademika Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS), kini warga RT 4/RW VII, Jebol, Donohudan, Ngemplak, Boyolali itu mendapat dukungan dan simpati dari Kepemimpinan Spiritual Indonesia (KSI) Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Koordinator KSI, Sri Eka Sapta Wijaya dalam jumpa wartawan di Griya Gal Gendu, Selasa (29/3/2011), mengungkapkan pernyataan sikapnya. “Negeri ini membutuhkan seorang pejuang yang mampu mengungkap kasus-kasus kejahatan. Peristiwa yang dialami saudara Pandri setelah mengungkap kasus pencurian BBM kencing menjadi buah pemikiran dan perenungan buat kami,” tutur Eka.

Dalam pernyataan sikapnya, KSI meminta peran serta para aktivis LSM, organisasi massa, tokoh agama, tokoh masyarakat, memberikan dukungan kepada seseorang yang berjuang mengungkap kasus kejahatan. KSI juga mendesak aparat penegak hukum menangkap dan menindak tegas pelaku penganiayaan terhadap Pandri.

Ditemui di lokasi yang sama, Pandri mengaku sudah melaporkan kasus penganiayaan yang dialami dirinya kepada Polres Boyolali. Namun begitu, hingga kini tidak ada tindak lanjut dari laporan tersebut. Hingga kini pihaknya juga masih menunggu tindak lanjut dari laporan dirinya kepada Denpom. “Hari Senin (21/3/2011),  saya sudah melaporkan kasus BBM kencing ini ke Denpom. Keesokan harinya, rumah saya disatroni orang tak dikenal. Hari Rabu (23/3/2011), boro-boro ada tindak lanjut, saya malah dapat kiriman preman pengecut yang berani membacok lengan saya dari belakang,” terang Pandri.

(mkd)