SOLOPOS.COM - Wuhan China telah menekan penyebaran virus corona di saat angka pasien Positif Covid-19 Amerika Serikat melonjak, 1 April 2020. (Reuters/Aly Song)

Solopos.com, JAKARTA -- Pemerintah Kota Wuhan China menyusun rencana untuk melakukan tes terhadap seluruh populasi kota itu atau 11 juta orang menyusul munculnya kasus baru Covid-19. Temuan kasus baru tersebut muncul setelah lockdown kota itu dibuka belum lama ini.

Rencana tersebut masih dalam tahap awal. Semua distrik di Wuhan diminta untuk menyerahkan rincian tentang bagaimana pengujian dapat dilakukan dalam waktu 10 hari.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Mal dan IKEA Buka Saat Penutupan Masjid, DPR Protes

Hal tersebut terjadi setelah Wuhan, tempat virus coronanovel kali pertama muncul, mencatatkan enam kasus baru selama pekan ini. Padahal Wuhan sempat mencatatkan tidak adanya kasus baru sejak 3 April 2020.

Ekspedisi Mudik 2024

Wuhan, yang sempat dikunci ketat (lockdown) selama 11 pekan mulai dibuka kembali pada 8 April. Untuk sementara, kehidupan di Wuhan kembali normal ketika sekolah dibuka kembali, bisnis perlahan-lahan muncul, dan angkutan umum kembali beroperasi.

Rencana Pelonggaran PSBB 1 Juni Dikritik, Doni Monardo Ajukan 4 Syarat

Rencana tes pascatemuan kasus baru Covid-19 di Wuhan itu terungkap dalam laporan oleh The Paper yang dikutip BBC. Berdasarkan dokumen internal yang beredar luas, setiap distrik di Wuhan telah diminta untuk menyusun rencana pengujian 10 hari pada siang hari.

Setiap distrik bertanggung jawab untuk membuat rencana sendiri berdasarkan ukuran populasi mereka. Masing-masing diminta untuk menentukan apakah saat ini ada wabah aktif di kabupaten tersebut.

Usia 45 Tahun ke Bawah Boleh Bekerja Saat Pandemi, Pemerintah Maunya Apa?

Dokumen tersebut menyebutkan rencana pengujian itu sebagai "pertempuran 10 hari". Kalangan orang tua dan masyarakat di permukiman padat harus diprioritaskan dalam hal pengujian untuk mencari kasus baru Covid-19 di Wuhan.

Namun beberapa pejabat kesehatan senior, seperti dikutip oleh surat kabar Global Times, meragukan rencana itu. Mereka berpendapat bahwa pengujian seluruh kota sulit dilakukan dan mahal.

12 Penumpang di Stasiun Tawang Semarang Ditolak Masuk KA

Wajib Tes

Peng Zhiyong, Direktur Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit Zhongnan Universitas Wuhan, menyarankan pengujian itu ditargetkan pada pekerja medis. Selain itu orang-orang yang rentan dan mereka yang memiliki kontak dekat dengan sebuah kasus.

Dilansir BBC, Selasa (12/5/2020), Direktur Universitas Wuhan lainnya mengatakan sebagian penduduk Wuhan (sekitar 3-5 juta) telah diuji. Dengan demikian, dan Wuhan tinggal menguji sisa 6-8 juta dalam periode 10 hari untuk mendeteksi kasus baru Covid-19.

1.007 Pasien Positif Covid-19 Meninggal, Rasio Kematian di Jakarta 37%!

Sementara itu, Gedung Putih mengabarkan Amerika Serikat sekarang melakukan sekitar 300.000 tes setiap hari. Sejauh ini, sudah diuji hampir 9 juta orang secara total. Di situs media sosial China, Weibo, orang-orang mengajukan pertanyaan tentang apakah sejumlah besar tes dapat dilakukan hanya dalam hitungan hari.

"Tidak mungkin menguji begitu banyak orang," kata seorang pengamat. Yang lain mengatakan bahwa tes itu harus dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi kasus baru Covid-19 sebelum Wuhan membuka kembali pintunya ke seluruh China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya