SOLOPOS.COM - Bayi yang hampir kehilangan penglihatan diklaim karena bakteri dari mainan bebek karet. (News.com)

Solopos.com, WASHINGTON — Orang tua biasanya membelikan mainan bebek karet untuk anak mereka sebagai teman mandi. Namun, seorang ibu di Amerika Serikat membagikan pengalaman tak mengenakan mengenai mainan tersebut.

Ibu bernama Eden Strong itu berbagi kisah di akun sosial medianya dengan mengklaim anaknya hampir kehilangan penglihatan karena bakteri dari mainan karet tersebut. Eden mengatakan anaknya menderita penyakit selulitas atau pembengkakan pada mata setelah bermain dengan mainan karet saat mandi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikutip dari News, Jumat (2/10/2020), Eden menjelaskan mainan karet membuat air tersimpan dan membuat bakteri mudah menumpuk di dalamnya. Walaupun dia mengaku sudah membersihkannya setiap pekan menggunakan larutan pemutih dan mengeringkannya di bawah matahari, bakteri dari mainan karet itu akan tetap tumbuh di dalam mainan yang sering terkena air.

Dinyatakan Positif Covid-19, Ketua DPC PKB Sragen Merasa Aneh

Ekspedisi Mudik 2024

"Namun, saya tidak tahu bahwa meski pemutih bisa membersihkan [bakteri], faktanya bagian dalam [mainan] tidak pernah benar-benar kering berati bakteri masih dapat tumbuh [di dalamnya]," kata Eden.

Kronologi

Ia menjelaskan anaknya yang bernama Baylor bermain bebek karet saat mandi. Anaknya yang masih kecil tidak sengaja menyemprotkan air ari dalam mainan karet ke matanya.

Awalnya, Eden tidak terlalu khawatir karena saat mata anaknya memerah. Dia berpikir bahwa matanya merah karena terkena air saat mandi.

Malam harinya, Eden melihat mata Baylor semakin memerah. Ia dan suaminya akhirnya membawa anaknya ke rumah sakit. Di sana, dokter memberikan obat tetes mata.

Beberapa jam kemudian, mata bayi itu semakin membengkak dan merah. Dokter mendiagnosa Baylor menderita selulitas mata dan memberikan antibiotik oral. Namun, pagi harinya kondisi anak tersebut menjadi lebih parah. Kedua mata bayi itu membengkak hingga menonjol di antara kelopak matanya.

"Matanya [Baylor] sangat bengkak sehingga bagian putih menonjol di antara kelopak matanya dan irisnya tertutup. Badannya tersa panas saat disentuh dan termometer menujukkan dia deman tinggi," kata Eden.

Akhirnya, Baylor di bawa lagi ke rumah sakit. Ia diberi antibiotik dan melakukan CAT Scan yang hasilnya Baylor dinyatakan menderita selulitas parah. Selama sepekan dirawat di rumah sakit, kondisi Baylor semakin parah hingga bakteri menyebar ke bagian wajah.

Eden mengatakan bahwa selulitas akan membuat anaknya kehilangan pengelihatan. Namun, Eden bersyukur mata anaknya dapat disembuhkan.

Di akhir kisahnya, Eden meminta para orang tua untuk membuang mainan bebek karet mereka. Dia tidak ingin anak-anak lainnya mengalami hal sama dengan anaknya.

"Anda tidak dapat melihat bakteri [di dalam mainan]. Saya tahu sejak kelas 6 SD tapi saya pikir [cukup membersihkannya] daripada [membiarkannya] mainan bak kotor. Saya salah," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya