Solopos.com, KARANGANYAR -- Nasib warga Perumahan Jeruk Sawit Permai (JSP), di Jeruksawit, Gondangrejo, Karanganyar terkait kebutuhan air belum juga jelas. Padahal sudah lima tahun perkara kekurangan air ini menjadi keluhan mereka.
Proses mediasi yang seharusnya dilakukan warga dengan pengembang pada Senin (6/7/2020) pukul 16.00 WIB belum terlaksana. Hal ini lantaran pimpinan pengembang Perum Perumnas dari Semarang belum bisa bertemu warga.
Promosi Siap Mengakselerasi Talenta Muda, Pegadaian Lantik Pengurus BUMN Muda Pegadaian
Warga Perumnas Jeruk Sawit Permai (JSP) yang ditunjuk sebagai bagian humas, Supriyadi, mengatakan mediasi dengan pengembang akan dijadwal ulang lantaran jadwal pimpinan Perumnas dari Semarang harus disesuaikan. Menurutnya, saat ini jadwal mediasi masih menunggu kesediaan dari pengembang.
Waduh Ngeri, Indonesia Masuk Kategori Bahaya Gelombang Kedua Covid-19
“Kemungkinan besok [Rabu, (8/7/2020)]. Tapi kami masih menunggu konfirmasi dulu kapan jadwal tepatnya,” ucap dia ketika dihubungi Solopos.com, Selasa (7/7/2020).
Menurut Supriyadi, tuntutan yang akan disampaikan akan tetap sama yakni terkait kebutuhan suplai air dan penerangan jalan yang belum dipenuhi pengembang. Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pengembang terkait kapan dua hak mereka tersebut direalisasikan.
Dia menyebut kondisi kekurangan air perumahan di Karangayar tersebut sudah dialami sejak lima tahun belakangan. Tuntutan soal air bersih makin keras disuarakan sebab sampai saat ini jumlah penghuni perumahan itu makin banyak.
Ribuan Warga Solo Terancam Kesulitan Air Bersih Saat Kemarau, 2 Kelurahan Ini Paling Rawan
Warga Minta Pengembang Tidak Memasang Meteran Air Baru
“Kami juga meminta agar [pengembang] tidak memasang lagi meteran air sementara waktu. Karena ini sudah ada 300 penghuninya, kalau ditambah lagi, kondisi air akan semakin parah,” beber dia.
Terpisah, Manajer Proyek Perumnas Jeruk Sawit Permai, Djatmiko, mengatakan pihaknya masih menunggu analisis dari PDAM terkait pembangunan sumur dalam. Sumur dalam diharapkan memenuhi kebutuhan air warga perumahan di Karanganyar itu.
“Kami menunggu analisis perhitungan debit air dan lainnya di Jeruksawit Permai oleh PDAM terkait tuntutan warga Jeruksawit Permai. Jadi kalau kami belum menerima hasil analisisnya kan kami tidak bisa menindaklanjuti. Intinya kami masih menunggu dulu hasil analisanya,” ucap dia.
Yang Kangen Nonton Siap-Siap, Bioskop Bakal Buka Serentak 29 Juli
Sebelumnya, protes warga Perumnas Jeruk Sawit Permai, Jeruksawit, Gondangrejo, terkait kebutuhan air itu disampaikan lewat spanduk protes pada Jumat (12/6/2020).
Menurut warga, kekurangan air disebabkan pengembang belum membangun sumur dalam untuk mencukupi kebutuhan sekitar 300 keluarga di perumahan tersebut. Padahal kebutuhan air merupakan hak warga perumahan.
Begini Peringatan Tegas Kapolres Sragen terkait Tugu Perguruan Silat