Solopos.com, SRAGEN -- DPL, 28, seorang karyawati perusahaan swasta asal Masaran, Sragen, ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di rumahnya, Jumat (15/5/2020) pagi.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, aksi nekat perempuan muda itu mengejutkan banyak pihak termasuk keluarganya. Sebelum yang bersangkutan ditemukan dalam kondisi menggantung di rumahnya, dia beraktivitas normal.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Jumat pagi sekitar pukul 05.00 WIB, Tg, 58, ibu DPL sempat melihat anaknya menyapu bagian dalam dan halaman rumah. Melihat tidak ada gelagat mencurigakan dari anak perempuannya itu, Tg pun keluar rumah karena ada keperluan.
Ngeri, Pemuda Solo Perampas Handphone saat COD Todongkan Pisau ke Korban
Sekitar pukul 06.00 WIB, Tg pulang kembali ke rumahnya. Namun, betapa kagetnya dia saat mendapati tubuh anaknya yang seorang karyawati perusahaan swasta di Sragen itu sudah gantung diri di kuda-kuda atap rumahnya.
Tg langsung berteriak histeris dan meminta tolong warga sekitar. Dalam sekejap, rumah Tg langsung dipadati warga sekitar. Mereka langsung menurunkan tubuh DPL.
Masalah Pribadi
Jajaran Polsek Masaran dan Tim Inafis dari Polres Sragen tiba di lokasi tak lama setelah mendapat laporan peristiwa gantung diri itu. Polisi juga membawa serta petugas medis dari Puskesmas Masaran I yang dipimpin dr Endah.
Polisi menggelar olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan dari warga sekitar. Berdasar hasil pemeriksaan di tubuh korban, polisi tidak menemukan tanda-tanda bekas penganiayaan.
Polisi mengambil kesimpulan penyebab kematian karyawati perusahaan swasta di Sragen itu murni karena gantung diri. Diduga DPL mengalami depresi karena masalah pribadi sehingga ia nekat menghabisi nyawanya sendiri.
Mal Soloraya Dipadati Pengunjung, Padahal Masih Darurat Virus Corona
“Berdasar keterangan dari keluarga, korban memiliki riwayat gangguan kejiwaan. Sebelumnya, dia juga sudah berniat untuk bunuh diri namun bisa digagalkan,” terang Kapolsek Masaran, AKP Agus Taruno, kepada Solopos.com, Jumat siang.
Setelah diperiksa polisi, keluarga keberatan bila jenazah DPL diautopsi. Mereka akhirnya membuat surat pernyataan telah menerima kematian DPL dan menolak autopsi. Selanjutnya, jasad DPL diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan.