SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Seorang karyawati bernama Nurullita dikabarkan dipecat karena mendukung Jokowi-Maruf Amin di Pilpres 2019. Perempuan berusia 40 itu adalah mantan karyawan perusahaan swasta PT Pelopor Pratama Lancar Abadi.

Nurullita mengaku dipecat sepihak oleh perusahaannya lantaran perbedaan pilihan politik di Pilpres 2019. Tak terima atas hal itu Nurullita pun melaporkan PT Pelopor Pratama Lancar Abadi ke Biro Hukum Kementerian Ketenagakerjaan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam laporannya seperti dilansir Suara.com, Nurullita warga Bukit Duri Tebet, Jakarta Selatan, itu didampingi oleh Ketua Umum Habaib Relasi Joko Widodo, Habib Salin Sholahuddin Jindan. Nurullita hadir sekitar pukul 12.00 WIB di Gedung Kemenaker, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2019).

Nurullita menuturkan awal mulanya pada 24 Februari 2019 lalu dirinya menghadiri acara Konvensi Rakyat Optimis Indonesia Maju di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor. Dalam perjalanan menuju ke lokasi, dirinya sempat mengunggah foto dirinya memakai atribut Jokowi-Maruf Amin ke status WhatsApp miliknya. Ketika itu, kata Nurullita, dirinya mulai di-bully oleh rekan-rekan sekantornya.

“Tanggal 24 Februari itu saya datang ke acara Bapak Jokowi, di dalam perjalanan itu saya udah di-bully. Foto saya di WhatsApp dipindahkan ke grup kantor, dari situ saya mulai di-bully pelan-pelan. Padahal itu saya belum tiba di lokasi acara,” tutur Nurullita.

Lebih lanjut, kata Nurullita, keesokan harinya yakni pada 25 Februari 2019, dirinya pun langsung dipanggil oleh Komisaris PT Pelopor Pratama Lancar Abadi, Merry Puspitasari. Dia mengaku diberhentikan secara sepihak tanpa alasan yang masuk akal. Nurullita mengklaim selama hampir 4 tahun dirinya bekerja sebagai staf keuangan di PT Pelopor Pratama Lancar Abadi tidak pernah ada permasalahan.

“Besok paginya saya tiba di kantor, tidak lama saya langsung diucap dengan kata ‘kamu saya pecat’. itu ucapan Komisaris Ibu Merry Puspitasari dan disaksikan oleh karyawan-karyawan yang lain,” ungkapnya.

Bantah Memecat

Sementara itu, Komisaris PT Pelopor Pratama Lancar Abadi, Merry Puspitasari, menampik pernyataan Nurullita itu. Merry menegaskan Nurullita mengundurkan diri dan bukan dipecat perusahaan karena dukungan politik kepada kandidat pasangan capres-cawapres tertentu.

“Enggak, enggak ada hubungannya itu,” kata Merry saat dihubungi Suara.com, Kamis (21/3/2019).

Merry mengatakan awalnya Nurullita ditawarkan untuk pindah ke kantor miliknya yang lain. Pemindahan itu, kata Merry, lantaran Nurulita dinilai kurang baik dalam bekerja dan bukan soal pilihan Pilpres 2019.

“Dia itu [Nurullita] mau saya pindahkan. Saya itu punya dua kantor ya. Intinya gini deh, kalau bahasanya, kalau kinerjanya enggak benar, saya pindahkan ke kantor satunya,” kata dia.

Terkait isu pemecatan karena dukung Jokowi, Merry pun menantang Nurullita untuk menunjukkan bukti surat pemecatan jika memang benar dirinya mengaku dipecat. “Kalau misalnya dipecat pasti ada suratnya. Suruh dia keluarkan suratnya. Tanya sama dia, dia dapat enggak suratnya,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya