SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Meski Lebaran masih jauh, pelaku penipuan bermodus gendam sudah mulai berkeliaran. Kali ini, sasarannya bukan hanya pemudik yang menggunakan jasa angkutan umum. Warga yang tengah berada di tempat umum pun bisa menjadi mangsanya. Sebagaimana dialami Setyowati, 30, karyawati koperasi asal Ngaglik, Kamis (4/8) siang.

Ketakutan setelah dikatakan menderita penyakit akibat santet, perempuan lajang itu harus merelakan isi tabungannya dikuras pelaku gendam. Dua buah ponsel dan uang tunai Rp200.000 di dompetnya juga turut dikukut pelaku.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kejadian itu bermula ketika korban hendak berbelanja di sebuah minimarket di Jl. Kaliurang, Rabu (3/8) sekitar pukul 16.00 WIB. Namun, belum sempat masuk toko, korban dihampiri laki-laki tak dikenal yang semula menanyakan alamat.

Dalam percakapan singkat, laki-laki berperawakan tinggi besar dengan logat dari luar Jawa itu mengaku bisa menerawang penyakit akibat santet. “Katanya ada 17 paku yang tertanam di dalam tubuh saya,” ujar korban saat melapor ke Polsek Ngaglik.

Melihat korban ketakutan, pelaku menawarkan jasa untuk melenyapkan efek santet itu. Setelah bertukar nomor handphone, korban dan pelaku sepakat bertemu lagi pada keesokan harinya di Prujakan, Ngaglik.

Saat itulah, korban diberitahu bahwa kejujuran adalah syarat utama agar penyakitnya dapat disembuhkan. Setelah diminta meminum air yang telah direndami jimat berupa batu akik, korban lantas disuruh menyerahkan kartu ATM-nya. “Sebelumnya saya diminta jujur untuk menyebutkan berapa isi ATM,” kata korban lagi.

Setelah dipinjam sebentar, ATM itu dikembalikan pada korban dengan dibungkus tisu. Korban baru boleh membuka bungkusan tisu itu setelah tiga hari. Korban baru tersadar jika dirinya menjadi korban penipuan setelah pelaku kabur bersama satu rekannya dengan mobil.

Saat itu juga korban bergegas mengecek ATM-nya di Bank Mandiri terdekat. Ternyata benar, tabungan senilai Rp5 juta miliknya telah raib dikuras pelaku di tiga mesin ATM yang berbeda, yaitu di wilayah Ngemplak, Depok Timur dan Ngaglik.

Berbekal keterangan ciri fisik pelaku, anggota Unit Reskrim Polsek Ngaglik langsung dikerahkan untuk melakukan pengejaran. Adapun Kapolsek Ngaglik, Kompol Suwono Sulistiyo mengimbau warga agar lebih meningkatkan kewaspadaan.

“Jangan mudah percaya dengan orang yang baru dikenal. Apalagi sampai diberi makanan atau minuman. Sebab, itulah modus yang kerap dilakukan para pelaku penipuan bermodus gendam,” kata Kapolsek.(Harian Jogja/Dinda Leo Listy)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya