Solopos.com, MADIUN -- Aksi unjuk rasa dilakukan ribuan karyawan Perum Perhutani di Psudikbang Perhutani, Kota Madiun, Rabu (29/1/2020) pagi. Mereka menuntut peningkatan kesejahteraan karyawan sekaligus mendesak agar Direktur Utama Perum Perhutani diganti.
Ribuan karyawan Perhutani yang melakukan unjuk rasa ini berasal dari Serikat Karyawan (Sekar) Perum Perhutani Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ribuan karyawan Perhutani yang datang dari berbagai daerah di Pulau Jawa ini tiba di Stadion Wilis, Kota Madiun. Mereka kemudian berjalan ke Pusdikbang Perhutani yang lokasinya sekitar 100 meter.
Mereka membentangkan berbagai poster dan spanduk yang berisi tuntutan ribuan karyawan ini. Seperti #2020GantiDirut, Dirut Gagal Fokus, Ganti Dirut Harga Mati, Dirut Kerjane Gak Jelas Kerr, Naik Gaji Harga Mati, Hutang Uang Kerja Segera Lunasi, Perhutani Jaya Karyawan Merana, dan sejumlah tuntutan lainnya.
"Gaji naik Dirut turun," teriak para karyawan Perhutani.
Seorang karyawan dari Perhutani KPH Telawa Boyolali, Sarjono, mengatakan ada 13 karyawan Perhutani KPH Telawa yang datang ke Madiun untuk ikut aksi ini. Dalam aksi ini, ia menuntut supaya kesejahteraan karyawan ditingkatkan.
Selain itu, dia juga menuntut supaya Dirut Perhutani mundur dari jabatannya.
Hal senada juga dikatakan seorang karyawan Perhutani Banyumas, Sriyono. Ia juga berharap ada peningkatakan gaji karyawan. Terlebih saat ini kesejahteraan gaji karyawan Perhutani tidak merata.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Serikat Karyawan Perum Perhutani, Muhamad Ikhsan, mengatakan selama ini pengurusan perusahaan hanya bertumpu pada laporan keuangan dan terkesan pencitraan kinerja direksi bahkan mengorbankan kesejahteraan karyawan. Untuk itu, karyawan meminta supaya Dirut Perhutani untuk turun dari jabatannya.