SOLOPOS.COM - Seorang petugas berpakaian hazmat mengambil darah Kepala Satpol PP Sragen Heru Martono saat mengikuti rapid test di Swalayan Mitra Sragen, Jumat (22/5/2020). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN - Sejumlah karyawan dan pengunjung Swalayan Matahari Sragen menjalani rapid test, Jumat (22/5/2020) siang WIB. Rapid test tersebut dipantau langsung oleh Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan sejumlah ASN.

“Pak Sekda ikut rapid test?” Tanya Bupati. “Iya, biar jadi contoh,” kata Sekda Tatag Prabawanto sambil tersenyum.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seperti halnya pengunjung lainnya, Sekda ditanyai petugas mulai dari nama, alamat, riawayat perjalanan, riwayat penyakit, jumlah keluarga, sampai yang terakhir nomor ponsel. Ia kemudian menuju kursi di bagian pengambilan darah. Tangan kanannya diulurkan. Petugas mengambil sampel darah pada persendian lengan.

Beredar Kabar Sidak & Tes Covid-19 di Mal Paragon Solo, Ini Faktanya!

Apa yang dilakukan Sekda ternyata diikuti para pejabat aparatur sipil Negara (ASN) saat mendampingi Bupati meninjau pelaksanaan rapid test di Swalayan Mitra Sragen yang berjarak sekitar 1 km arah barat dari Swalayan Matahari.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Sragen Raden Suprawoto diambil darahnya juga. Pejabat lainnya ikut, seperti Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sragen Cosmas Edwin Yunanto, Kabag Umum Aris Tri Hartanto, dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen Heru Martono.

Heru sudah duduk di kursi untuk bersiap diambil darahnya. Setelah data yang dibutuhkan petugas cukup, tangan kanan Heru disiapkan untuk menggegam supaya terlihat nadinya. Namun, beberapa menggenggam tak kelihatan nadinya. Sempat mencoba menusukan jarum pada urat yang seperti nadi ternyata darahnya tidak keluar.

Aktivitas Pendakian Ditutup, Mbok Yem Pilih Turun Gunung Lawu & Lebaran di Rumah

Petugas pindah ke tangan kiri. Setelah ditusuk jarum oleh petugas yang berbeda juga tak keluar darahnya. Petugas pun pindah lagi ke tangan kanan tak berhasil. Kemudian pindah ke punggung tangan kanan baru bisa keluar darahnya.

“Saya ditusuk sampai empat kali baru bisa keluar darahnya. Ya, baru kali ini. Saya biasa donor darah dan uji laboratorium hanya cukup sekali saja sudah keluar darahnya. Mungkin tergantung amal perbuatan kali hahahaha,” ujar Heru sembari tertawa.

Pilih Petugas

Berbeda dengan Kabag Umum Aris Tri Hartanto yang memilih petugas untuk pengambilan darahnya. Ia tidak ingin tangannya ditusuk jarum sampai empat kali seperti yang dialami Heru.

Kabar Gembira! Dinyatakan Sembuh, 7 Pasien Covid-19 di Sragen Bisa Lebaran di Rumah

Aris memilih petugas Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Tutik Ratnawati untuk mengambil darahnya karena Aris mengetahui keahliannya. “Ah, cemen!” ledek Bupati Yuni kepada Aris.

Akhirnya, darah Aris bisa diambil hanya sekali tusuk. Salah satu pengunjung asal Mojomulyo, Sragen Kulon, Rudi Hartanto, juga beberapa kali dicari nadinya tidak ketemu karena orangnya cukup gemuk. Petugas menemukan nadi Rudi pada punggung tangan kiri setelah pergelangan tangan ditekan kuat oleh Sekda Sragen.

“Saya ikut rapid test supaya bisa tahu sehat atau tidak. Saya tinggal di lingkungan yang dulu pernah ada kasus positifnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya