SOLOPOS.COM - Ishaf (kanan) dan beberapa karyawan Paytren lainnya belum mendapat gaji setelah dirumahkan sejak beberapa waktu lalu. (Thayyibah Channel)

Solopos.com, JAKARTA — Ustaz Yusuf Mansur menyatakan sedang memproses penawaran saham umum perdana (initial public offering/IPO) tujuh perusahaannya, termasuk PT Veritra Sentosa Internasional (Paytren).

Ketujuh perusahaannya itu sedang bersiap go public. Namun sejumlah fakta di lapangan justru menunjukkan Paytren sedang ada masalah.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Sejumlah karyawan di PT Veritra Sentosa Internasional (VSI) menunggu kepastian nasib mereka setelah dirumahkan tanpa mendapatkan gaji. Sebagian mantan karyawan juga belum mendapatkan pesangon meski sudah di-PHK beberapa waktu sebelumnya.

Fakta itu terungkap dalam wawancara wartawan Thayyibah.com, Sudarso Arief Bakuama dengan sejumlah karyawan perusahaan dengan produk Paytren itu.

Ekspedisi Mudik 2024

“Ada banyak teman yang dirumahkan. Bahkan ada grup WA yang membahas itu. Sekarang saya sedang dirumahkan. Saya pasti ikut nuntut, gaji saya belum dibayar,” ujar salah satu karyawan, Ishaf seperti dikutip Solopos.com, Rabu (19/1/2022).

Baca Juga: Kena Sanksi OJK, Yusuf Mansur Ubah Patungan Usaha Jadi Paytren

Ishaf mengaku bekerja di PT VSI sejak 2013 sebelum perusahaan itu menjadi milik Yusuf Mansur setelah disedekahkan sang pemilik, Febrian Agung pada 2015.

Meskipun Yusuf Mansur menyebut Paytren sedang dalam proses IPO, ia mengakui kondisi riilnya keuangan perusahaan memburuk. Menurutnya, saat ini omzet perusahaan berkurang sangat banyak. Pengguna Paytren tidak bertambah karena produk e-money banyak pesaing.

Ishaf mengaku sudah mengajukan pemutusan hukuman kerja (PHK) agar mendapat pesangon namun tidak dikabulkan.

” Saya sebenarnya minta PHK tapi ada statement dari kantor ‘gak ada uang’, karena PHK sebelumnya pun belum dibayar,” katanya.

Baca Juga: Akhirnya, Paytren Yusuf Mansyur Kantongi Izin OJK

Bersama sejumlah karyawan Paytren lainnya, Ishaf menuntut dai kondang itu memenuhi kewajibannya. “Gaji saya belum dibayar. Saya ya pasti nuntut, sudah pengaduan ke Disnaker, sudah bipartit juga. Tapi ya gitu-gitu aja,” tutupnya.

Mantan rekan bisnis Yusuf Mansur, Febrian Agung mendoakan agar dai kondang itu segera keluar dari masalah yang membelitnya. Ia prihatin dengan kondisi di Paytren karena sebagian besar karyawan di Paytren adalah orang yang dulu ia rekrut.

“Semoga Ustaz diberi kemudian untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan ini. Semoga diberi jalan keluar terbaik,” katanya kepada wartawan Sudarso.

Sementara itu, Ustaz Yusuf Mansur meminta para karyawan Paytren untuk bersabar. Ucapan itu ia sampaikan di hadapan puluhan leader Paytren yang datang ke Institut Darul Quran, Tangerang sebagaimana dibagikan Rektor Darul Quran Institute, Anwar Sani di akun Instagramnya, @anwarsani_daqu, Minggu (16/1/2022).

“Saya masih bertahan dengan narasi-narasi besar, karena seperti yang saya ajarkan, sekali kita jatuhin omongan, jangan dipatahin. Apapun kejadiannya, seperti apapun peristiwa dan kesulitannya,” ujar Yusuf Mansur seperti dikutip Solopos.com, Selasa (18/1/2022).

Baca Juga: Wow, Pebisnis Ini Sedekah Perusahaan kepada Ustaz Yusuf Mansur

Berbagai ujian yang datang, ujar dia, harus menjadikan setiap orang matang. Yusuf Mansur mengajak seluruh karyawan Paytren untuk bergembira.

“Saya dan kita semua harusnya stabil, karena Allah SWT bilang ‘bergembiralah’, wabasyiris shabirin, kan begitu, ‘udah gembira-gembira aja’. Itu yang membuat saya masih mikirin yang lain,” lanjutnya.

Yusuf Mansur menegaskan berbagai gugatan yang datang kepada dirinya beberapa waktu terakhir tidak membuatnya goyah. Justru semua itu membuatnya semakin bersemangat.

“Ndak ada lho yang berubah dari saya, kecuali berat badan. Ibu Bapak dan saudara-saudara di Paytren, terima kasih banyak sudah ke sini, teman-teman ke sini saja merupakan obat bagi saya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya