SOLOPOS.COM - PHRI Garut mengibarkan bendera putih. (Detik.com-Hakim Ghani)

Solopos.com, GARUT — Karyawan hotel dan restoran di Garut, Jawa Barat mengibarkan bendera putih setelah terdampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM. Bupati Garut Rudy Gunawan berjanji memberikan bantuan sosial atau bansos nasional senilai Rp250.000 kepada pegawai hotel dan rumah makan yang terdampak PPKM darurat.

“Menyangkut masalah adanya bansos bagi karyawan hotel bagi yang gajinya di bawah Upah Minimum Kabupaten [UMK], masing-masing akan mendapat Rp250.000 hanya untuk satu kali ini saja,” kata Rudy, Jumat (23/7/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bukan hanya itu, pihaknya mengaku akan memberikan bantuan bagi para pegawai yang aktif dan terdaftar dari Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI Garut.

Baca Juga: Australia Siap Bantu Indonesia Kirimkan 2,5 Juta Vaksin Astra Zeneca

Sebelumnya, Kamis (22/7/2021), Pemerintah Kabupaten Garut telah melakukan pertemuan dengan PHRI Garut di Villa Rancabango, Garut. PHRI mengajukan beberapa hal dalam pertemuan tersebut, di antaranya mengenai stimulus dispensasi pajak hotel dan resto, pajak bumi dan bangunan (PBB), tarif daya listrik, dan batuan sosial bagi karyawan.

“Jadi kesimpulannya yang PBB itu dilakukan kajian terlebih dahulu, dan saya sedia tanda tangan apapun yang tadi itu,” kata Rudy.

Sebelum bansos nasional itu dinyatakan akan dicairkan, sebanyak 30 hotel dan restoran di Kabupaten Garut memasang bendera warna putih bergambar emotikon menangis sebagai aksi mengungkapkan kesedihan terkait usahanya yang sepi akibat PPKM darurat.

Ungkapkan Kesedihan

“Kami pasang bendera putih di hotel dan rumah makan, ini sebagai ungkapan kesedihan kami dengan kondisi usaha saat ini,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Garut Deden Rohim kepada wartawan di Garut, Senin (19/7/2021).

Ia menuturkan bendera merah putih dengan gambar menangis itu sudah terpasang di sejumlah hotel dan restoran di wilayah perkotaan Garut sebagai ungkapan pengusaha terkait kondisi usaha saat ini yang terus memprihatinkan.

Pelaku usaha hotel dan restoran di Garut, kata dia, sudah berusaha bertahan selama dua tahun pandemi Covid-19, meskipun hingga kondisi saat ini terus sepi pengunjung karena dampak PPKM Darurat.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya