SOLOPOS.COM - Ilustrasi bayangan tentara Israel dan bendera Palestina. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Acara konferensi teknologi di New York mendadak heboh. Seorang pegawai Google melakukan aksi protes kepada Direktur Pelaksana Google Israel Barak Regev pada acara tersebut.

Barak Regev tengah menyampaikan pidatonya pada konferensi “Mind the Tech,” sampai seseorang yang memakai baju oranye dan mengidentifikasi dirinya sebagai insinyur di divisi Cloud Google berdiri dan mengatakan bahwa dirinya menolak membuat teknologi untuk genosida. “Saya menolak untuk membuat teknologi yang akan dipergunakan untuk genosida dan apartheid,” katanya sembari dipersilakan untuk keluar dari ruangan oleh petugas.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Dia menginterupsi acara tersebut untuk menyuarakan genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza dan proyek kontroversial Google “Project Nimbus.”

Pada April 2021, Google telah menandatangani kontrak senilai USD1,2 miliar yang disebut Project Nimbus untuk menyediakan layanan cloud kepada militer dan pemerintah Israel.

Hal ini memicu 90 karyawan Google dan 300 karyawan Amazon untuk membuat surat terbuka di laman resmi Guardian untuk memprotes proyek tersebut.

Melansir dari The Intercept Rabu (6/3/2024), teknologi ini memungkinkan pengumpulan data dan pengawasan lebih lanjut yang melanggar hukum dan memfasilitasi perluasan pemukiman ilegal Israel di tanah Palestina.

Meskipun mereka tidak memberikan detail secara spesifik bagaimana Nimbus akan digunakan, dokumentasi menunjukan bahwa cloud tersebut akan memberikan Israel kemampuan untuk deteksi wajah, kategorisasi gambar otomatis, pelacakan objek, dan bahkan analisis konten emosional dari gambar, ucapan, dan tulisan.

Sebelumnya, lebih dari 600 karyawan Google telah menandatangani surat yang berisikan penolakan terhadap acara konferensi Mind the Tech kepada Kepemimpinan Pemasaran Google. “Tolong menarik diri dari Mind the Tech, sampaikan permintaan maaf, dan dukung Google serta pelanggan yang putus asa atas banyaknya korban jiwa di Gaza. Kami membutuhkan Google untuk bekerja lebih baik,” tulisan dalam surat tersebut mengutip dari Wired Rabu (6/3/2024).

Insinyur Perangkat Lunak YouTube Zelda Montes, juga mengatakan bahwa solidaritas pekerja sangat penting untuk menyuarakan teknologi AI Israel yang digunakan untuk genosida terhadap rakyat Palestina.

“Meski pemimpin kita terus mengecewakan, saya harap kita sebagai pekerja Google merasa lebih berdaya untuk berjalan bersama dan bertanya pada diri sendiri apa lagi yang bisa kita lakukan untuk secara kolektif melawan teknologi yang digunakan untuk genosida,” kata Montes.

Konferensi “Mind the Tech” yang berlangsung selama dua hari dimulai pada 4 Maret 2024 itu bertujuan untuk menyoroti ketahanan industri teknologi Israel, terutama dalam menghadapi ekonomi yang merosot menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober silam. Sampai hari ini (5/3/2024), sebanyak 1.300 orang Israel meninggal dunia dan 31.000 orang Palestina telah terbunuh dalam aksi militan yang dilakukan oleh Israel tersebut.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Pegawai Google Protes, Tolak Bikin Teknologi untuk Muluskan Genosida Israel”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya