SOLOPOS.COM - Anggota staf Perwakilan Daerah Penjualan Soloraya PT Petrokimia Gresik, Kurniawan Adi Candra, memberi sambutan pada acara penandatanganan surat perjanjian jual beli (SPJB) 2022 oleh distributor dan 177 KPL di aula rumah makan Saraswati, kawasan kota Wonogiri, Rabu (26/1/2022). (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Pengelola kios pupuk lengkap (KPL) di Kabupaten Wonogiri meminta proses penebusan dan pelaporan administrasi penyaluran pupuk bersubsidi disederhanakan.

Permohonan itu disampaikan pada acara penandatanganan surat perjanjian jual beli (SPJB) 2022 oleh distributor dan 177 KPL menyangkut distribusi pupuk bersubsidi produksi PT Petrokimia Gresik. Kegiatan digelar di aula rumah makan Saraswati, kawasan kota Wonogiri, Rabu (26/1/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebagai informasi, KPL merupakan pengecer resmi atau tempat penebusan pupuk bersubsudi.

Baca Juga: Warga Karanganyar Edarkan Pupuk Palsu di Wonogiri, Langsung Dicokok Polisi

Pengelola KPL dari Kecamatan Puhpelem, Sukidi, menyebut proses penebusan menggunakan kartu tani dan pelaporan administrasi penyaluran pupuk bersubsidi rumit. Menurut dia, petani masih belum familiar dengan kartu tani.

Tak sedikit kartu tani milik petani yang hilang. Mereka memilih menebus secara manual. Jika masih tersimpan pun kartu tani yang juga berfungsi sebagai kartu anjungan tunai mandiri (ATM) itu terblokir.

Hal itu diketahui saat petani akan menggunakannya. Petani harus mengurusnya terlebih dahulu untuk membuka blokir. Kondisi tersebut menganggu proses penebusan.

Baca Juga: Kompleks, Masalah Pupuk Bersubsidi di Wonogiri Belum Terurai

“Pelaporannya juga masih rumit. Kalau kartu tani sudah digesek berarti kan administrasi sudah tercatat secara otomatis karena online. Tapi, kenyataannya pelaporan masih memerlukan print out [struk]. Tahun ini KPL masih harus menggunakan Logbook,” ucap Sukidi.

Belum lagi, lanjut dia, KPL masih harus mengurus penebusan manual bagi petani yang menebus tanpa kartu tani. Proses itu memerlukan banyak lampiran, rekapan, dan sebagainya. Petani pun wajib menyerahkan foto kopi KTP petani penebus. Petani di desa sulit mengakses tempat foto kopi karena jarak dari rumah jauh.

“Ada yang mau menebus pupuk bersubsidi 4 kg saja, tapi petani harus berjalan berkilo-kilo [kilometer atau km] agar bisa memfoto kopi KTP. Betapa sulitnya itu. Oleh karen itu, saya memohon agar administrasi penebusan dan pelaporan distribusi pupuk bersubsidi disederhanakan,” imbuh Sukidi.

Baca Juga: Kepala Dispertan Beri Penjelasan soal Sinyal Pupuk Langka di Wonogiri

 

Regulasi

Sementara itu, anggota staf Perwakilan Daerah Penjualan Soloraya PT Petrokimia Gresik, Kurniawan Adi Candra, menjelaskan Logbook digunakan justru untuk menyederhanakan pelaporan penebusan pupuk bersubsidi. Data yang diinput berasal dari Sistem Informasi Manajemen Pangan Indonesia (SIMPI).

Terkait pelaporan yang masih menggunakan struk, Kurniawan menerangkan, hal itu harus dilakukan KPL karena regulasi yang mengatur ihwal penyaluran pupuk bersubsidi masih menggunakan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 15/2013 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian. Sampai sekarang belum ada pembaruan regulasi.

“Oleh karena itu, BPK [Badan Pemeriksa Keuangan] saat memeriksa laporan menggunakan dasar aturan tersebut. Jadi, struk itu masih diperlukan. Usulan ini tetap akan saya sampaikan kepada manajemen,” ujar Kurniawan.

Baca Juga: 2021 Diprediksi Penggunaan Kartu Tani di Wonogiri Meningkat

Pada acara itu Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Wonogiri, Sunardi, meminta para pengelola KPL menjual pupuk bersubsidi sesuai harga eceran tertinggi (HET). Dia juga meminta pengelola KPL tidak menerima pupuk nonsubsidi yang tak terdaftar resmi.

Pengelola KPL bisa menghadapi masalah yang pelik jika tersandung kasus karena menjual pupuk nonsubsidi ilegal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya