SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kartu Insentif Anak (JIBI/Solopos/Antara

Kartu insentif anak dinilai tak penting oleh sebagian warga Solo sehingga mereka enggan mendaftarkan anak mereka.

Solopos.com, SOLO – Sebagian orang tua enggan mendaftarkan anaknya untuk mendapatkan Kartu Insentif Anak (KIA) di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Solo, lantaran kartu tersebut dianggap tidak penting.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua RW 015, Kelurahan Pucangsawit, Eko Krido Laksono, 52, mengatakan saat ini di wilayahnya tidak ada anak yang terdaftar menjadi anggota KIA itu.

Menurut Eko, orang tua tidak ada yang berminat untuk mengikutkan anaknya mengikuti program tersebut karena tidak ada manfaat yang dapat diterima.

Ekspedisi Mudik 2024

Dia juga mengatakan kompensasi yang diterima anggota KIA berupa diskon pembelian produk antara 5%-50% di sejumlah mitra kerja dianggap tidak menarik.

“Tempat mitra kerjanya juga jauh-jauh dan itu kebanyakan toko besar, seperti Gamedia, Pusat Buku Sekawan, Solo Optik, dan lainnya,” kata dia saat ditemui di rumahnya, Jumat (14/8/2015).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dispendukcapil Solo, dari 165.000 anak yang berusia 0-18 tahun, hanya 45.000 anak yang telah memiliki dan menjadi anggota KIA. Sedangkan yang lain belum terdaftar.

Eko menambahkan sejak diluncurkan pada 2009 silam, hanya ada satu anak di wilayahnya yang terdaftar sebagai anggota KIA. Tetapi, saat ini anak tersebut telah berusia 18 tahun sehingga keanggotaannya sudah tidak berlaku.

“Warga kurang berminat karena memang apa yang didapatkan juga tidak menarik. Selain itu diskonnya juga kecil, jadi kalau warga dengan ekonomi rendah juga sulit untuk menjangkau,” terang dia.

Bendahara Posyandu Anak RW 004, Kelurahan Jebres, Sudarni, 70, mengatakan hal yang sama. Menurut dia, program KIA tersebut kurang diminati anak yang ada di wilayahnya.

Sudarni menyebutkan keikutsertaan sebagai anggota KIA tidak memberikan kesejahteraan apa-apa kepada anak. Hal ini menyebabkan orang tua enggan untuk mengikutsertakan anaknya.

“Dulu pada saat diluncurkan 2009, ada belasan anak yang ikut. Tetapi, setelah itu tidak ada anak yang mendaftar lagi,” lanjut dia.

Kepala Dispendukcapil Solo, Suwarto, membenarkan hanya sebagian anak di Kota Bengawan yang mengikuti program KIA. Dia mengklaim setiap tahun ada penambahan keanggotaan yang mencapai 4.000an.

Suwarto juga mengatakan jumlah kemitraan yang ikut program ini juga semakin meningkat, yaitu dari 20 mitra kini menjadi 51 mitra yang memberikan diskon saat berbelanja di gerai tersebut.

Lebih lanjut, Dispendukcapil sejauh ini belum mengetahui jumlah anggota yang telah memanfaatkan kartu tersebut. “Kami tidak memiliki alat untuk mendeteksi itu. Kami biasanya mengecek secara langsung ke gerai itu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya