SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). (JIBI/Solopos/Antara/Dewi Fajriani)

Kartu Indonesia Sehat masih menuai masalah.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Paguyuban Kepala Dusun Gunungkidul Janaloka mempermasalahkan proses validasi Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pasalnya hingga saat ini masih banyak warga yang sudah meninggal masih menerima jaminan, sementara warga warga yang tercecer sangat sulit masuk dalam pendataan yang dilakukan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Salah satu keluhan terkait dengan KIS, disuarakan oleh Kepala Dusun Jentir, Desa Sambirejo, Kecamatan Ngawen, Sri Bekti Surono. Saat melakukan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul di ruang rapat pemkab, Selasa (29/3/2016), dia mengaku heran dengan Surat Edaran tentang pendataan warga miskin yang belum bisa masuk dalam jaminan kesehatan, yang saat ini dikenal dengan KIS. Surat tersebut berisi revisi bagi warga miskin tercecer yang bisa dimasukkan dalam KIS.

Namun setelah pendataan selesai dilakukan, Surono mengakui jika ratusan warga di desa Sambirejo yang belum bisa dimasukan. Hal itu terjadi karena blangko usulan ditolak oleh pihak kecamatan.

“Penolakan terjadi karena blangko permohonan kurang lengkap dan harus diganti. Selain itu harus dilengkapi dengan tanda tangan dari tim kordinasi penanggulangan kemiskinan Desa dan kecamatan,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa kemarin.

Adanya penolakan itu, Surono mengaku berusaha melakukan revisi dan mengajukan permohonan lagi disertai dengan tanda tangan dari tim TKPKDes dan kecamatan. Namun demikian, pengajuan itu juga tidak membuahkan hasil karena ditolak dengan alasan sudah terlambat.

“Jelas kami kecewa, apalagi yang tidak masuk jumlahnya mencapai ratusan orang. Akhirnya berkas itu hanya ditumpuk di balai desa,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya