SOLOPOS.COM - Ketua RT 010 Brakbunder, Desa Katelan, Tangen, Sragen, Sri Wahono, menunjukkan kartu Indonesia Sehat (KIS) atas nama Surip yang lahir pada 1 Desember 1940, Jumat (30/10/2015). Penerima KIS tersebut sudah meninggal dunia pada 2010 lalu. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Kartu Indonesia Sehat masih menuai masalah.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Hingga saat ini masih banyak warga yang sudah meninggal masih menerima jaminan dari Kartu Indonesia Sehat (KIS). Sementara warga warga yang tercecer sangat sulit masuk dalam pendataan yang dilakukan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Paguyuban Kadus se- Gunungkidul yang tergabung dalam Paguyuban Janaloka, Anjar Gunantoro. menjelaskan masalah KIS harus ditangani dengan benar, karena datanya berbeda dengan kondisi lapangan.

“Saya tekankan di forum ini [audiensi dengan pemkab] masalah KIS menjadi poin penting. Jangan sampai karena masalah ini, kami [kadus] yang dipersalahkan,” kata Anjar.

Asisten I Setda Gunungkidul Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Tommy Harahap berjanji akan menindaklanjuit keluhan dari Paguyuban Janaloka. Semestinya pendataan yang dilakukan dinsosnakertrans sudah selesai, tapi faktanya masih ada permasalahan di tingkat bawah.

“Akan kami koordinasikan dengan yang bersangkutan sehingga permasalahannya bisa diselesaikan,” kata Tommy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya