SOLOPOS.COM - Empat pelajar SMAN 1 Wonogiri mengenakan pakaian zombi memberikan bunga ulang tahun kepada Kepala SMAN 1 Wonogiri, Yuli Bangun usai upacara bendera di halaman sekolah setempat, Sabtu (29/8/2015). (Trianto HS/JIBI/Solopos)

Karnaval Wonogiri digelar oleh SMAN 1 Wonogiri dalam rangka HUT sekolah tersebut.

Solopos.com, WONOGIRI — Kegiatan karnaval digelar pelajar, guru dan karyawan SMAN 1 Wonogiri, Sabtu (29/8/2015). Karnaval menembuh jarak sekitar lima kilometer keliling jalan perkotaan Wonogiri dimaksudkan untuk promosi dan peringatan HUT ke-53 sekolah tertua di Wonogiri ini. Ada 10 pocong ikut karnaval tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Empat pelajar SMAN 1 Wonogiri mengenakan pakaian zombi memberikan bunga ulang tahun kepada Kepala SMAN 1 Wonogiri, Yuli Bangun usai upacara bendera di halaman sekolah setempat, Sabtu (29/8/2015). (Trianto HS/JIBI/Solopos)

Empat pelajar SMAN 1 Wonogiri mengenakan pakaian zombi memberikan bunga ulang tahun kepada Kepala SMAN 1 Wonogiri, Yuli Bangun usai upacara bendera di halaman sekolah setempat, Sabtu (29/8/2015). (Trianto HS/JIBI/Solopos)

Ekspedisi Mudik 2024

Masyarakat sepanjang jalan yang menjadi rute karnaval dibuat kaget dengan seragam pocong atau zombi tersebut. Ke-10 pelajar berpakaian pocong itu menyebar di tiga kelas. Tiga siswi berpakaian pocong kain putih dengan mata lebab membentangkan spanduk kelasnya. Tak hanya mengenakan kain putih, satu kustom pocong kain batik dikenakan pelajar sekolah negeri kali pertama di Wonogiri ini.

Selain warga di rute yang dilalui karnaval kaget, Kepala SMAN 1 Wonogiri, Yuli Bangun juga kaget saat menerima bunga dari perwakilan siswanya.

Empat pelajar itu mengenakan pakaian zombi atau pocong aneka warna. Seorang membawa buga di belakang punggung diiringi tiga rekannya. Satu perempuan membawa boneka diapit dua zombi yang lain. boneka itu sebagai simbol anak bayi yang baru dilahirkan.

“Anak yang baru saya lahirkan dibawa lari pencuri bayi sehingga melakukan pengejaran namun mengalami pendarahan dan meninggal,” ujar seorang siswi yang mengaku bernama Intan.

Dia bercerita, pelaku pencurian bayi berhasil ditangkap namun mengalami nasib yang sama, yakni meninggal. Selain berpakaian pocong, sebagian pelajar yang lain mengenakan kustom pejuang, petani, guru, PNS maupun olahragawan. Seorang warga di rute karnaval, Haryadi mengaku kaget melihat pocong ikut karnaval. “Lucu dan mengagetkan,” ujarnya pendek sembari melihat barisan karnaval pelajar SMAN 1 Wonogiri.

Karnaval digelar usai civitas mengadakan upacara bendera di halaman sekolah. Ada tiga guru yang mendapat surprise kado karena bertepatan berusia 53 tahun namun guru tersebut tak hadir. Kepala SMAN 1 Wonogiri, Yuli Bangun mengatakan, pakaian karnaval menunjukkan kreatifitas pelajar dalam mengekspresikan perayaan ulang tahun sekolah.

”Kreasi, inovasi anak-anak semoga mampu meningkatkan kreatifitas dan pemahaman materi pelajaran.”

Yuli berharap, lulusan tahun ini lebih banyak diterima di PTN. “Lulusan tahun lalu ada 195 siswa yang diterima di PTN, sisanya diterima di PTS, diploma dan sebagainya.”

Pejabat Humas SMAN 1 Wonogiri, Imam Rosyid menambahkan puncak peringatan digelar pentas musik pada Selasa (1/9). “Pentas musik akan diisi grup band Shaggy Dog dari Yogyakarta.” 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya