SOLOPOS.COM - Karnaval Seni Budaya dan Pawai Ogoh-Ogoh di Kota Semarang, Minggu (27/3/2016). (Insetyonoto/JIBI/Semarangpos.com)

Karnaval Semarang yang diwarnai pawai ogoh-ogoh yang didatangkan dari Bali karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM) Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG Alasan ogoh-ogoh yang diarak pada Karnaval Seni Budaya dan Pawai Ogoh-Ogoh didatangkan langsung dari Bali, menurut Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang Ahyani karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM) Semarang.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

”Dulu pada kegiatan karnaval dan pawai ogoh-ogoh 2014,  patung ogoh-ogah dibuat di Semarang, tapi hasilnya kurang maksimal karena keterbatasan SDM,” katanya ditemui Semarangpos.com di sela-sela Karnaval Seni Budaya dan Pawai Ogoh-Ogoh di kawasan Kota Lama Semarang, Minggu (27/3/2016).

Untuk itu, pada pelaksanaan karnaval Semarang 2016 ini, lanjut Ahyani pembuatan patung ogoh-ogoh dilakukan di Bali yang memiliki banyak SDM dan sudah terbiasa membuat patung tersebut. Menurut dia, untuk pembuatan satu patung ogoh-ogoh membutuhkan banyak orang yang terampil. ”Di samping itu juga ada unsur ritualnya,” ujar Ahyani.

Salah seorang anggota panitia Karnaval Seni Budaya dan Pawai Ogoh-Ogoh I Kade Wayanaya mengungkapkan pembuatan ogoh-ogoh membutuhkan keterampilan khusus. Secara teknis, sambungnya, tulang untuk ogoh-ogoh itu harus kuat, tapi saat diangkat terasa ringan.

”Pada karnaval dan pawai ogoh-ogoh sebelumnya pernah dibuat di Semarang tapi berat saat diangkat sehingga pada tahun ini diputuskan dibuat di Bali yang sudah terbiasa membuat patung ogoh-ogoh,” beber dia.

Biaya pembuatan satu ogoh-ogoh dan biaya pengiriman ke Semarang, menurut Kade senilai antara Rp9 juta sampai 10 juta.”Patung ogoh-ogoh ini nantinya akan ditempatkan di sebuah pura di Semarang. Tapi bila ada hotel atau perorangan yang berniat membeli akan dijual,” ujar Kade.

Dia menambahkan kegiatan karnaval dan pawai ogoh-ogoh merupakan rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi 2016 yang dilakukan umat Hindu di Semarang.

Provokasi SARA
Diberitakan sebelumnya kegiatan Karnaval Seni Budaya dan Pawai Ogoh-Ogoh menimbulkan polemik di media sosial Group Facebook Media Informasi Kota (MIK) Semarang. Sebagian netizen menyayangkan patung ogoh-ogoh untuk karnaval Semarang tersebut didatangkan dari Provinsi Bali dan tidak dibuat oleh seniman Jawa Tengah. Selain itu, netizen juga mempertanyakan maksud pawai ogoh-ogoh itu.

“Menyedihkan ogoh-ogoh pun harus beli dari Bali, pemda yang nggak tanggap potensi seniman di daerahnya atau memang senimannya diragukan. Silahkan lihat ogoh ogoh mumpung parkir di komonitas koka kola, kota lama depan kantor Satlantas [Satuan Polisi Lalu Lintas],” tulis akun Facebook Koesna Hoesie yang dibagikan Agung Setijono Redemtus Yosep di Grup Facebook Media Informasi Kota (MIK) Semarang.

Berdasarkan pengamatan Semarangpos.com, ketidakpuasan netizen Semarang atas ketidakbecusan seniman Semarang dalam membuat patung kertas yang cukup ringan untuk diarak manusia itu bahkan mengarah ke provokasi bernuansa suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Hal itu tampak pada komentar tercurah dalam Grup Facebook Media Informasi Kota (MIK) Semarang. ”Untung festival berhala ini tidak ada yang protes dari kalangan muslim,” tulis pemilik akun Facebook Mukti Bambang Photographier di tengah sorotan netizen tentang Karnaval Seni Budaya dan Pawai Ogoh-Ogoh itu.

 

KLIK DI SINI untuk Foto-Foto Karnaval Semarang

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya