SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karier pelatih Arsene Wenger yang tengah dalam tekanan.

Solopos.com, LONDON – Posisi Arsene Wenger sebagai pelatih Arsenal terus mendapat tekanan dalam beberapa waktu terakhir. Pelatih asal Parancis itu didesak untuk mengundurkan diri usai serangkaian hasil negatif The Gunners.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Arsenal sendiri sempat menjadi kandidat kuat juara Liga Premier Inggris. Tapi dalam beberapa pekan terakhir posisinya terus melorot dan kini berada di posisi ketiga. Mereka terpaut 11 poin dari Leicester City di puncak klasemen di saat liga tinggal menyisakan tujuh laga.

Ekspedisi Mudik 2024

Fakta itu membuat Arsenal terancam tanpa gelar musim ini. Mereka sudah tersingkir di ajang Liga Champions, Piala Liga Inggris, serta FA Cup. Hal itu membuat sejumlah suporter Arsenal meminta Wenger mundur. Apalagi dalam dua musim terakhir Wenger hanya mempersembahkan trofi Piala FA, bukan Premier League yang kali terakhir dimenangi pada 2004.

Mengenai situasi tersebut Wenger tetap tenang dan yakin posisinya di Arsenal akan aman. “Saya tidak punya keraguan karena saya berkomitmen. Ketika saya melakukan sesuatu, saya melakukannya 100 persen. Saya selalu berkomitmen untuk memberi yang terbaik selama saya di klub,” ujar Wenger seperti dikutip dari Sky Sports, Selasa (29/3/2016).

“Saya percaya dalam hidup Anda harus fokus pada untuk apa Anda dipekerjakan dan saya ditunjuk untuk tampil dan melakukan yang terbaik untuk klub. Itulah fokus saya,” ucap pelatih yang sudah menangani Arsenal selama 20 tahun itu.

Poster pendukung Arsenal yang meminta Wenger mundur. (Dailymail.co.uk)

Poster pendukung Arsenal yang meminta Wenger mundur. (Dailymail.co.uk)

Rasa tak puas suporter Arsenal juga sempat membuat mereka membentangkan poster bertuliskan Wenger Out. “Saya pikir kritik selama musim ini tidak menyenangkan ketika Anda bertarung untuk kejuaraan, khususnya setelah pertandingan melawan Tottenham di mana kami sedikit tidak beruntun,” tutur Wenger.

“Anda harus hidup dengannya. Saya sadar. Yang paling penting adalah memberi yang terbaik setiap hari, saya bekerja untuk klub yang saya cinta dan jika saya bisa membagi cinta itu kepada suporter, itu lebih baik.”

“Saya tidak terlalu khawatir soal sisanya, apa yang orang bilang. Semuanya adalah penilaian, opini, dan itu dihubungkan dengan keyakinan dari hasil terakhir atau kekecewaan terakhir atau kebahagiaan terakhir.”

“Dalam pekerjaan saya, Anda fokus pada apa yang penting dan itu adalah untuk tampil bagus. Masa depan saya adalah masa depan saya. Saya tidak menguasainya lebih daripada Anda,” tutup pelatih yang kontraknya akan habis pada 2017 mendatang itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya