Solopos.com, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia WHO memprediksi pandemi Covid-19 akan benar-benar berakhir kurang dari dua tahun. Pernyataan ini menjawab pihak-pihak yang mempertanyakan apakah Covid-19 akan separang flu Spanyol pada 1918.
Keselamatan Pemilih Terancam Covid-19, DPD Tolak Pilkada 9 Desember
Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut saat ini masyarakat global lebih beruntung dari generasi-generasi sebelumnya. "Kita tidak beruntung dalam hal globalisasi, keterhubungan, keterdekatan. Tapi kita punya keuntungan teknologi yang lebih baik, jadi kita berharap pandemi ini bisa berlalu dalam waktu kurang dari dua tahun," kata dia kepada wartawan, seperti dilansir laman The Times of Israel, Sabtu (22/8).
"Dengan kemampuan memanfaatkan peralatan semaksimal mungkin dan berharap kita bisa mendapat tambahan peralatan seperti vaksin, menurut saya kita bisa mengakhiri pandemi ini dalam waktu yang lebih singkat dari pandemi flu 1918," kata dia.
Namun di Eropa sejumlah negara masih berjibaku menghadapi penambahan kasus penularan baru.
Karanganyar Zona Merah Covid-19, Rencana Sekolah Buka September Batal
Analisi Covid-19 oleh WHO
Eropa Barat kini tengah mengalami wabah Covid-19 dalam tahap yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa bulan terakhir, terutama di Jerman, Prancis, Spanyol, dan Italia. Hal ini menimbulkan kekhawatiran munculnya gelombang kedua pandemi.
Di Ibu Kota Madrid, Spanyol, pemerintah menyarankan warga di lokasi terparah angka penularannya untuk tetap berada di rumah guna menghambat penyebaran virus corona. Spanyol mencatat 8.000 kasus baru dalam waktu 24 jam.
Prancis juga melaporkan lebih dari 4.000 kasus baru dalam dua hari berturut-turut. Angka itu belum pernah terjadi sebelumnya sejak mei. Kawasan di sekitar Paris menjadi lokasi terparah paparan Covid-19.
Solo Tambah 306 Kasus Positif Virus Corona Dalam 45 Hari, 9 Orang Meninggal
WHO menyarankan anak-anak berusia di atas 12 tahun untuk memakai masker seperti layaknya orang dewasa demi mengurangi angka penyebaran virus.
Dengan belum adanya vaksin, tindakan yang paling bisa dilakukan pemerintah adalah dengan menerapkan aturan jaga jarak sosial.