SOLOPOS.COM - Pemudik di posko karantina pemudik Desa Ringinlarik, Musuk, Boyolali, mengikuti senam di pagi hari, belum lama ini. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI – Posko karantina pemudik di Desa Ringinlarik, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, mulai terisi sejak Sabtu (18/4/2020). Hingga Jumat (24/4), sudah ada 10 orang yang dikarantina di lokasi tersebut.

Kepala Desa Ringinlarik, Nanik Hariani, mengatakan 10 orang yang dikarantina sebagian besar merupakan warga lokal yang pulang karena kehilangan pekerjaan di Jakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kebanyakan karena terkena PHK dari Jakarta. Karena sudah tidak ada pekerjaan, mereka pulang,” kata dia kepada Solopos.com, Jumat (24/4/2020).

Nonton Foto Makanan di Medsos Saat Puasa Bikin Pahala Berkurang?

Pemudik di Boyolali yang menjalani karantina di posko tersebut dalam kondisi baik. Ada petugas kesehatan yang ditugaskan memantau kondisi pemudik di posko tersebut.

“Setiap hari dipantau suhu tubuhnya. Jika ada keluhan yang perlu tindak lanjut, nanti kami rujuk ke Rumah Sakit Darurat Covid-19. Namun hingga saat ini belum ada yang dirujuk,” sambung dia.

Selama berada di posko karantina, pemudik di Boyolali itu diajak berkegiatan untuk mendukung kesehatannya. Seperti melakukan senam setiap pagi.

Posko karantina pemudik itu disiapkan pemerintah desa untuk mengantisipasi persebaran Covid-19 di Ringinlarik, Musuk, Boyolali. Posko yang ditempatkan di gedung olahraga desa itu mulai dibuka secara resmi pada Senin (13/4/2020).

Mau Masuk Sragen, Pemudik Diminta Putar Balik

Antisipasi Warga Tak Tertib

Posko karantina sengaja disiapkan untuk mengantisipasi tidak optimalnya karantina mandiri. Sesuai arahan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Boyolali, setiap pemudik yang baru tiba di Boyolali, harus menjalani karantina mandiri.

Pemantauan terhadap pelaku perjalanan atau pemudik juga dilakukan disemua wilayah di Boyolali. Di Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali, pantauan terhadap pemudik juga dilakukan.

“Untuk pelaku perjalanan ada lebih dari 90 orang. Dari jumlah itu untuk pemudik sekitar 30 orang. Mereka wajib isolasi mandiri,” kata Lurah Siswodipuran, Santi Mulyadewi, belum lama ini.

Kim Jong Un Dikabarkan Meninggal Dunia Setelah Operasi

Hal yang sama juga dilakukan di Desa Canden, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali. Pemudik di wilayah tersebut masih bisa dikondisikan menjalani karantina mandiri.

“Untuk pemudik banyak, tapi masih bisa dikondisikan untuk karantina mandiri, mereka masih mau. Untuk pengawasannya kami libatkan RT dan RW serta tetangga yang berdekatan,” kata Kepala Desa Canden, Jiyanto, Kamis (23/4/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya