SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

BANTUL–Politik uang (money politic) dianggap sebagai akar utama dari tumbuh suburnya bermacam praktik korupsi di Indonesia. Apalagi budaya politik uang tidak hanya akrab terjadi dalam kampanye bupati, walikota, gubernur, hingga presiden.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

“Sampai ke tingkat paling bawah, yaitu kampanye lurah desa, politik uang juga sudah menggurita,” kata Ketua Karang Taruna Bangun, Desa Srimartani, Piyungan, Bantul, Arif Aryono kepada Harian Jogja, Selasa (8/5).

Tidak ingin hal itu terjadi di Desa Srimartani, Karang Taruna Bangun membentuk tim sembilan guna memantau jalannya Pilkades yang akan dilaksanakan 10 Juni mendatang. Tim yang terdiri dari sembilan anggota itu bertugas layaknya tim relawan pemantau independen.

Di samping itu, tim sembilan dengan koordinator Muhammad Sholi Nurudin itu juga sebagai pelaksana gerakan moral politik bermartabat.

Di samping itu, masih kata Arif, langkah yang akan ditempuh tim sembilan yakni berkomunikasi dengan Badan Pemusyawaratan Desa (BPD), panitia Pilurdes 2012, tokoh masyarakat, sampai ke tingkat Rukun Tetangga (RT).

Menurut Arif, tim sembilan dari Karang Taruna Bangun, Srimartani adalah satu-satunya dari 25 desa yang hendak melaksanakan Pilkades secara serempak pada 10 Juni mendatang. “Harapannya, gerakan semacam ini dapat menginisiasi Karang Taruna di desa lain,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya