SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendidikan. (Freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR—Bupati Karanganyar sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karanganyar membatalkan rencana pembelajaran tatap muka terbatas atau membuka sekolah pada September.

Pertimbangan utama membatalkan pembukaan sekolah adalah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Karanganyar terus menerus bertambah. Hingga Senin (24/8/2020) tercatat 78 kasus. Selain itu, Kabupaten Karanganyar termasuk kategori zona merah Covid-19. Ini kali pertama Kabupaten Karanganyar menyandang kategori tersebut. Sebelumnya Kabupaten Karanganyar termasuk kategori oranye.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Awal September belum bisa diselenggarakan pendidikan tatap muka,” tutur Bupati saat ditemui wartawan seusai melakukan rapat koordinasi persiapan siswa masuk sekolah di Ruang Podang I kompleks Kantor Bupati Karanganyar.

Menangis, Mantan Bupati Karanganyar Rina Iriani Terharu Perhatian Masyarakat

Kali ini, orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar itu pesimistis zona Covid-19 di Kabupaten Karanganyar akan berubah menjadi oranye atau bahkan kuning sebelum September.

“Ya saya prediksi agak sulit pekan ini turun signifikan. Ini pergerakannya [pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sembuh] lambat. Tidak mungkin. Artinya di awal September belum diizinkan tatap muka,” tutur dia.

Berbeda dengan kondisi beberapa bulan lalu, Bupati optimistis kasus terkonfirmasi positif Covid-19 akan cepat sembuh. Yuli, sapaan akrabnya, melihat kondisi di luar Kabupaten Karanganyar pun sama. Oleh karena itu, dia berharap seluruh sekolah negeri maupun swasta tidak nekat menyelenggarakan pembelajaran tatap muka.

Waduh! Karanganyar Kini Zona Merah Covid-19

“Sejauh ini belum ada sekolahan tatap muka. Mereka menunggu kami [keputusan pemerintah]. Maka pembelajaran daring diperpanjang. Tadi sudah dirumuskan soal PJJ. Kami minta dikurangi porsi tugas,” ungkapnya.

Bupati berharap orang tua siswa memahami keputusan gugus tugas Kabupaten Karanganyar. Pertimbangan utama, menurut Bupati, adalah Pemkab tidak ingin mengambil risiko terhadap kesehatan, keselamatan, dan keamanan siswa selama pandemi Covid-19.

“Saya tidak mau ambil risiko. Penularan kasus kali terkahir ini cepat dan mudah. Sesama teman badminton padahal itu olahraga di tempat terbuka kok iso keneng. Itu, aduh. Saya enggak berani dan tidak mengizinkan meskipun orang tau mendesak. Justru saya ingin menyelamatkan anak-anak Ini sehat dulu, jangan pintar dulu,” tutur dia.

Janjian, Bupati Karanganyar Baru Temui Rina setelah 4 Hari Pulang dari LP Semarang

 

Home Visit

Di sisi lain, Bupati mendorong guru melanjutkan pembelajaran tatap muka terbatas melalui home visit. Bupati menyebut program home visit merupakan pengabdian dari guru.

“Yang mau home visit silakan. Itu panggilan, keharusan. Dinamis, bagus. Kan mereka tidak berkumpul dalam jumlah banyak,” tutur dia.

Bupati menjelaskan tidak akan memberlakukan pembatasan terlalu ketat seperti awal pandemi. Tetapi, pemerintah daerah memberlakukan pengetatatan di wilayah yang menjadi lokasi persebaran Covid-19.

Lagi Ngehits, Ganjar Tak Mau Ketinggalan Kunjungi Mata Langit

“Saya hanya akan melakukan pengetatan di zona yang ada kasus. Fokus saat ini kan harus beriringan dengan mengggerakkan ekonomi. Enggak mungkin mengisolasi lingkungan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya