SOLOPOS.COM - Ilustrasi Virus Corona (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Sebanyak 18 warga Karanganyar dalam pemantauan petugas medis untuk waspada penyebaran virus corona. Belasan warga itu baru pulang dari luar kota maupun luar negeri.

Pemantauan terhadap 18 warga Karanganyar untuk langkah waspada dan deteksi dini apabila mereka terjangkit virus corona. Mereka dipantau tapi tidak masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar, Purwanti, menuturkan 18 orang itu dipantau karena pulang umrah dan bekerja dari luar negeri.

Purwanti menjelaskan 18 orang tersebut tidak menunjukkan gejala terjangkit virus corona atau Covid-19, seperti demam hingga 38 derajat Celcius, gejala batuk, pilek.

Selain Solo, Ini Kota-Kota di Indonesia Semi Lockdown Akibat Corona

Tetapi mereka bepergian ke negara atau daerah yang terdapat kasus Covid-19.

"Semacam kewaspadaan dini. Kami memantau warga Karanganyar yang pulang dari luar. Dia menimbulkan gejala atau tidak, untuk kewaspadaan, tetap kami deteksi. Pada dasarnya kondisi mereka sehat, tidak ada gejala," kata Purwanti saat berbincang dengan wartawan di kompleks DPRD Karanganyar, Senin (16/3/2020).

Meski Sembuh, Fungsi Paru-Paru Pasien Corona Menurun

Sebanyak 18 orang itu terdiri dari dua warga Kecamatan Jatiyoso yang baru pulang umrah dan sudah dipantau 12 hari.

Tiga warga Kecamatan Jumapolo, juga pulang dari umrah dan sudah dipantau 10 hari.

Ujian Ditunda, Siswa MTs di Sragen Akhirnya Diliburkan Terkait Corona

Lainnya, dua warga Kecamatan Matesih juga pulang dari umrah dan satu warga Kecamatan Kebakkramat dan sudah dipantau 16 hari. Dia adalah sopir warga Solo yang dinyatakan positif Covid-19 dan meninggal.

Masyarakat Diminta Tak Panik dan Membudayakan Hidup Sehat

Satu orang di Kecamatan Colomadu dipantau karena pulang dari Jakarta. Sembilan orang di Kecamatan Kerjo karena pulang umrah dan bekerja di luar negeri.

"Satu orang di Kebakkramat itu sebetulnya sudah di luar inkubasi, sudah selesai. Tetapi kami berlakukan pemantauan biar aman. Rencananya kami pantau sampai hari ke-20 karena dia kan kontak," ujar dia.

Tambah Lagi! 1 Pasien Positif Corona Jateng Meninggal Dunia

Warga Colomadu, lanjut dia, pulang dari Jakarta kemudian batuk, pilek, dan panas. Tetapi hasil pemeriksaan di rumah sakit baik dan negatif corona.

Dia hanya sakit biasa. Tapi warga itu tetap dipantau. Sembilan warga Kerjo itu tidak ada gejala tetapi tetap dipantau karena baru  pulang dari luar negeri.

Pasien Positif Corona di RS Moewardi Solo Bertambah

Dia berharap masyarakat tetap tenang dan tidak panik dengan catatan membudayakan hidup sehat dan bersih.

Ditanya perihal aktivitas sejumlah orang mengurangi kontak langsung, salah satunya dengan tidak bersalaman, Purwanti menyampaikan hal itu baik untuk mengantisipasi penularan.

Virus Corona di Jateng: 6 Positif, 42 PDP, dan 1.005 ODP

"Tetap tenang, tidak usah panik. Selalu cuci tangan pakai sabun, berperilaku hidup sehat, kalau batuk, pilek pakai masker. Makan makanan bergizi, banyak istirahat. Stres bisa menurunkan imun."

Kabar Terbaru Virus Corona, Klik di Sini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya