SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menjajaki kemungkinan pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Amerika Serikat (AS), menyusul peluang tenaga terampil lokal bekerja di negara tujuan dengan nominal gaji sangat besar.

Namun demikian sejauh ini hal itu masih menunggu permohonan resmi dari Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Jakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bupati Karanganyar, Rina Iriani Sri Ratnaningsih, dalam penjelasannya kepada wartawan menyebutkan saat ini pihaknya telah menerima permohononan dari beberapa agen TKI asal AS, namun belum bisa ditindaklanjuti karena Pemkab menginginkan kerja sama resmi.

“Permintaannya cukup banyak, antara 600–3.000 orang dan semuanya tenaga terampil. Tetapi kami masih mempertimbangkan sambil menunggu pengajuan resmi melalui Kedubes AS. Pemkab  tidak akan mengambil risiko sekecil apa pun, harus jelas status dan keberadaan perusahaan yang meminta pengiriman tenaga kerja,” ungkapnya didampingi Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Nunung Susanto, ditemui di ruang kerjanya, Rabu (17/2).

Bupati menegaskan, sikap hati-hati Pemkab penting guna meminimalisasi kemungkinan munculnya persoalan pascapengiriman pekerja kepada perusahaan peminat ke negara lain.
Terlebih selama ini sudah sering mencuat permasalahan dengan TKI sebagai pihak yang paling dirugikan, terutama mereka yang berangkat secara ilegal melalui perusahaan jasa TKI tidak resmi.

Dia juga mengatakan, untuk menjamin perlakuan layak TKI di perantauan, Pemkab akan meminta kejelasan menyangkut besaran gaji dan fasilitas-fasilitas yang didapatkan selama bekerja negara tujuan. Hal itu seperti pula diterapkan dalam pengiriman TKI ke Malaysia.
Namun berbeda dengan negara terakhir yang banyak meminta Tenaga Kerja Wanita (TKW), agen pengerah jasa TKI di AS menyediakan peluang bagi tenaga terampil pria dan wanita.

“Permintaannya terutama untuk tenaga kesehatan dan pelayaran, gajinya cukup besar mencapai belasan juta rupiah/bulan,” imbuhnya.

Pada bagian lain, Rina menjelaskan banyaknya permintaan TKI asal Karanganyar dari negara-negara lain disebabkan tenaga kerja lokal yang cukup tertib dan terencana.

Namun demikian terkait warga yang berminat menjadi TKI, Bupati mengingatkan agar keberangkatan mereka mematuhi prosedur dan ketentuan legal formal yang berlaku.

Hal itu demi menghindari persoalan di kemudian hari yang akan merugikan diri sendiri dan merepotkan pemerintah.

try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya