SOLOPOS.COM - Ilustrasi harta karun. (Istimewa/myhappening.com)

Solopos.com, KLATEN — Desa Jeblog, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pernah menjadi tempat perburuan harta karun peninggalan Mataram Kuno.

Selain arca, para pemburu mengincar artefak berupa perhiasan kuno yang dulu banyak tersimpan di dalam tanah hingga alur sungai. Salah satu warga Dukuh Gondang Kidul, Desa Jeblog, Gito, 80, mengatakan perburuan itu terjadi mulai 1954. Puncaknya pada era 1980-an.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Gito mengisahkan banyak orang yang berburu harta karun kala itu. Ada yang mencari di tanah pinggiran kampung kemudian dibawa ke sungai untuk mengayak. Itu proses memisahkan emas dengan tanah atau pasir.

Baca Juga : Kisah Penemuan Harta Karun Indonesia Tersembunyi di Kebumen

Ada yang mencari di tepian sungai. Pemburu harta karun era Mataram Kuno akan mengeruk tanah menggunakan batok kelapa dan kemudian diayak. Ada pula yang berburu hingga berselulup di sungai.

Saat awal-awal perburuan harta karun Mataram Kuno dimulai, Gito menuturkan betapa mudahnya menemukan emas yang terpendam. Tinggal menyerok tanah kemudian mengayak, emas didapat.

“Sing lembut diayak [Ada yang halus kemudian dipisahkan dengan mengayak]. Enek sing nganggo batok. [Ada yang dicari menggunakan batok kelapa],” jelas Gito saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Rabu (9/2/2022).

Baca Juga : Ini Lokasi Harta Karun Mataram di Geopark Karangsambung

Emas Sebesar Biji Jagung

Gito menjelaskan bentuk emas yang ditemukan beragam. Ada yang berbentuk cincin, ada pula yang berbentuk butiran seperti biji jagung. Gito tak tahu kemana emas-emas itu diperjualbelikan. Soal orang-orang yang berburu harta karun, Gito menyebut kebanyakan berasal dari luar desa.

Gito sendiri pernah menjajal ikut berburu emas harta karun Mataram Kuno. Dia menemukan satu emas sebesar biji jagung. Emas itu hanya dia simpan dan digunakan untuk mainan. “Pernah [pernah mendapatkan emas]. Mung tak ngge dolanan terus ilang [Hanya saya gunakan untuk mainan kemudian hilang],” kata dia.

Tak hanya emas, di kampungnya pada masa lampau juga banyak ditemukan arca. Awalnya ada arca yang ditemukan di kampung tersebut kemudian datang orang dari luar desa dan meyakini masih ada arca lainnya.

Baca Juga : Kisah Pendaki Prancis Dapat Harta Rp2,4 Miliar dari Kecelakaan Pesawat

Dia juga berhasil menemukan arca dan dibawa pergi. Lambat laun seiring kian masifnya perburuan, para pemburu semakin sulit mendapatkan emas dari wilayah tersebut. “Nak sak niki pun entek [kalau sekarang sudah habis],” jelas dia.

Pernah Ada Candi

Kadus 1 Desa Jeblog, Suwandani, juga mengatakan pada era 1980-an ada pengambilan arca maupun artefak peninggalan era Mataram Kuno secara besar-besaran. Berbagai peninggalan yang sebelumnya ada di kampung itu banyak yang raib dan kini menyisakan segelintir. Kala itu, warga setempat belum mengetahui benda-benda itu memiliki nilai jual tinggi.

Pegiat pelestari cagar budaya, Hari Wahyudi, mengatakan dari penuturan warga jenis harta karun eras Mataram Kuno yang ditemukan di Jeblog Karanganom beragam. Ada emas yang berbentuk cincin serta berbentuk biji jagung.

Baca Juga : Ramai-Ramai Berburu Emas, Ratusan Orang Mengeruk Sungai Amazon

Selain itu, di desa setempat pernah ditemukan kayu lapuk saat proses pengerukan yang diduga menjadi struktur bangunan rumah di era Mataram Kuno antara abad ke-9 hingga ke-10 masehi. Bisa jadi, di sekitar kawasan yang diduga pernah berdiri candi di wilayah Jeblog sudah ada permukiman kuno.

“Dari jenis perhiasan dan alat tukar, berarti kemungkinan ada permukiman kuno kalau dihubungkan dengan temuan kayu itu,” jelas dia.

Di Desa Jeblog diperkirakan pernah berdiri candi. Hal itu berdasarkan sisa bebatuan candi yang kini tergeletak di halaman rumah warga. Batuan itu berupa yoni, arca yang tak lagi utuh, serta batu yang diperkirakan menjadi struktur batuan candi. Selain itu, pernah ditemukan batu bata berukuran besar yang diduga menjadi pagar candi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya