Kapusan Laptop

Minggu (6/1) lalu, Lady Cempluk mahasiswa universitas markotop yang ngekos di Kentingan ini diajak ibu kosnya ngiring manten putra ibu kos ke daerah Tawangmangu. Sampai di tempat resepsi iring-iringan temanten pria disambut among tamu sekaligus diberi kupon door prize.

Acara dimeriahkan hiburan campursari dengan MC yang kocak.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

“Hadirin, kini tiba saatnya undian door prize untuk memperebutkan 15 baju batik dan laptop!” kata sang MC bernama Jon Koplo itu.

Mendengar kata “laptop”, Lady Cempluk jadi penasaran dan berharap bisa mendapatkan karena memang sudah lama ia ingin punya laptop. Beberapa kali nomor diundi dan disebutkan, tapi nomor Cempluk belum nyangkut juga. Cempluk terus ndremimil berdoa agar bisa mendapatkan laptop.

Ketika acara sudah hampir selesai, tibalah saat pengundian terakhir. Ndilalah nasib mujur berpihak pada Cempluk. Ketika sang MC menyebut nomornya, saking senangnya Cempluk langsung lunjak-lunjak sambil berteriak keras, “Horeee… Aku dapat laptooop…!!!”

Para tamu pun saling berpandangan, bahkan ada yang nyeletuk, “Masak laptop dibagi-bagikan? Ya ndak mungkin ta!”

Sebuah bungkusan kotak seukuran laptop akhirnya diberikan kepada Cempluk. Namun betapa kagetnya Cempluk karena bungkusan itu terasa ringan sekali. Langkahnya pun berubah jadi loyo. Untuk membuktikan isi hadiah itu, diam-diam Cempluk membukanya. Dan setelah kardus dibuka, apa yang ia lihat? Bayangan laptop langsung hilang karena ternyata isinya hanya sebuah jam dinding!

“Asem tenan-i! Marai gela wae. Mbok ya omong apa eneke. Jam kok munine laptop… Sembrono! MC-ne durung tau kapusan… Marai gela…!” gerutu Cempluk kecewa sekaligus malu karena sudah telanjur teriak-teriak. Pengiring dan para tamu hanya bisa senyam-senyum geli-geli mesakke melihat wajah Cempluk yang abang-ireng.

Ainita Syafi’ah, Mahasiswi FKIP UNS Program Seni Rupa, Kentingan, Solo