SOLOPOS.COM - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)

Solopos.com, JAKARTA —  Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menceritakan tentang ancaman Ferdy Sambo yang membuat pengusutan kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) sempat tersendat.

Menurut Kapolri, para penyidik yang bertugas mendapat ancaman dari Ferdy Sambo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Penyidik pun sempat takut. Ada bahasa-bahasa mereka semua akan berhadapan dengan yang bersangkutan (Ferdy Sambo). Berawal dari situ akhirnya 25 penyidik ya saat itu kami nonaktifkan termasuk Ferdy Sambo,” ujar Kapolri, dalam wawancara khusus yang diunggah di kanal Youtube KompasTV, seperti dikutip Solopos.com, Jumat (9/9/2022).

Ke-25 polisi yang dinonaktifkan itu berada di posisi yang strategis dalam kasus Brigadir J.

Baca Juga: Tangani Laporan Pelecehan Putri Sambo, AKBP Pujiyarto Huni Sel Khusus 28 Hari

Setelah mereka dicopot dan diganti, penyidikan mulai mendapat hasil positif kendati masih kesulitan lantaran banyak barang bukti telanjur dirusak.

“Setelah kami ganti alhamdulillah mulai ada proses yang baik, sejumlah kejanggalan mulai bisa diungkap,” lanjutnya.

Start awal yang menjadi titik terang kasus Brigadir J dimulai dari temuan peluru di lokasi kejadian, di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Ferdy Sambo Sempat Beri Uang Bripka RR Tiga Hari Setelah Brigadir J Terbunuh

Penyidik dari tim khusus menemukan ada kejanggalan yang berbeda dengan berita acara pemeriksaan awal.

“Memang dimulai dari balistik di TKP yang berbeda dengan apa yang dia sampaikan,” katanya.

Kapolri mengaku sejak awal dirinya dibohongi Ferdy Sambo. Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 melapor kepada dirinya bahwa telah terjadi peristiwa tembak menembak di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Baca Juga: AKP Dyah Chandrawati, Polwan Pertama Kasus Brigadir J Lolos dari Pemecatan

Saat kali pertama dilapori, Kapolri mengaku langsung bertanya Ferdy Sambo tentang kebenaran ceritanya dan dijawab benar adanya.

“Jadi Ferdy Sambo membohongi banyak orang, termasuk saya, bahwa telah terjadi tembak menembak di rumah dinasnya. Saat itu saya langsung bertanya ‘kamu terlibat tidak’ yang dijawab tidak,” ujar Kapolri.

Kapolri mengaku sempat memanggil Bharada Eliezer untuk mengkroscek keterangan Ferdy Sambo. Saat itu jawaban Bharada Eliezer menguatkan keterangan atasannya tersebut.

Baca Juga: 2 Pamen Polda Metro Jaya Jalani Sidang Etik Kasus Ferdy Sambo

Setelah belasan perwira Polri yang terkait dengan Ferdy Sambo dijebloskan ke sel khusus, barulah Bharada Eliezer mengubah keterangannya dan berkata apa adanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya