SOLOPOS.COM - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo ketika menghadiri undangan acara peresmian Kantor Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila (PP) di Jalan Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/10/2022). (ANTARA/HO-Polri)

Solopos.com, TANGERANG — Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo bereaksi cepat setelah dicolek Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melalui akun Instagramnya terkait pelemparan bus yang ditumpangi pemain Persis Solo seusai bertanding dengan Persita Tangerang, beberapa hari lalu.

Kapolri memerintahkan jajarannya di Polda Metro Jaya mengusut tuntas kasus pelemparan bus tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jenderal Sigit menyebut sudah ada tujuh orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pelemparan bus Persis Solo.

Pengusutan kasus terus dilakukan guna mencegah peristiwa serupa terulang kembali.

“Kami sudah perintahkan ke Kapolda Metro untuk usut tuntas,” kata Sigit seusai penutupan kursus manajemen pengamanan stadion di Aula Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Dia mengimbau semua pihak, termasuk para koordinator suporter dan klub sepak bola, untuk sama-sama menjaga iklim kondusif dalam penyelenggaraan sepak bola di Tanah Air.

“Kalau kita ingin maju, ini perlu kesadaran kita bersama. Mari kita jaga bersama-sama dan tentunya perlu transformasi semua pihak,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Terkait pengamanan pemain sepak bola dan suporter, Sigit mengatakan Polri tidak hanya fokus pada pengamanan stadion tetapi juga melakukan pengawalan dan pengamanan pemain dari tempat pemberangkatan hingga ke tempat pertandingan serta kembali lagi ke tempat asal.

Menurut mantan Kabareskrim Polri itu, pengamanan para pemain dan penonton menjadi tantangan yang akan terus dievaluasi agar berjalan dengan baik.

Tentunya, lanjut Sigit, untuk memastikan pengamanan tersebut, dia mengimbau kepada para manajer, pimpinan klub sepak bola, serta pimpinan suporter untuk memberikan edukasi kepada para pendukung agar menjaga keamanan dan keselamatan dalam pertandingan sepak bola.

“Dengan begitu, kita semua bisa mempersiapkan diri dengan baik. Jadi, hal-hal yang lama harus ditinggalkan. Tentunya hal-hal yang seperti itu, (pelemparan) apalagi yang bersifat anarkis, merusak, dan sebagainya. Kami, Polri, akan mengambil tindakan tegas,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa penyerangan dan perusakan kepada bus berisi pemain Persis Solo itu terjadi pada Sabtu (28/1/2023).

Polisi menyebut penyerangan tersebut telah direncanakan sebelumnya, dengan alasan sebagai aksi balas dendam dari Persita Tangerang terhadap Persis Solo terkait insiden tidak menyenangkan yang terjadi di Solo saat Piala Presiden 2022 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya