SOLOPOS.COM - Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti (JIBI/Solopos/Antara/Vitalis Yogi Trisna)

Kapolri baru akan dijabat Tito Karnavian. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku mengusulkan nama Tito, namun tak pernah dibahas Wanjakti.

Solopos.com, JAKARTA — Kapolri Badrodin Haiti menjamin tidak akan ada perpecahan di dalam tubuh Kepolisian Republik Indonesia setelah Presiden Joko Widodo menominasikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri kepada Parlemen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tidak ada gejolak. Saya jamin,” kata Kapolri di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (15/6).

Kapolri mengakui jika pihaknya telah mengusulkan nama Tito kepada Presiden beberapa waktu lalu secara lisan. Namun, Badrodin menuturkan pada waktu itu, Tito mengatakan masih konsentrasi menangani masalah terorisme. Karena itu, nama Tito tidak dibahas di Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri.

Badrodin mengklaim, meskipun Tito Karnavian merupakan lulusan Akademi Kepolisian pada 1987, jenderal-jenderal Polri lain yang lebih tua tidak akan mempermasalahkan hal tersebut. Pasalnya, dia mengatakan Tito sudah teruji dalam pengembangan, kemampuan manajerial, serta memiliki komunikasi dan pendekatan yang bagus.

Lebih-lebih, katanya, saat ini Polri telah mengedepankan profesionalisme dan kompetensi dibandingkan dengan senioritas. Saat ini, ada sejumlah nama jenderal polisi yang lebih senior dari Tito, yaitu lulusan Akpol 1983-1986. Badrodin sendiri merupakan lulusan Akpol 1982.

“Saya pikir tidak ada masalah [kalau ada angkatan lebih muda memimpin]. Semua pejabat Polri mengakui keunggulan masing-masing. Sekarang eranya kompetisi, Siapa yang unggul dia yang bisa [memimpin],” ungkap Badrodin.

Badrodin menambahkan, calon Kapolri pilihan Presiden tersebut kemungkinan bakal mulus melalui proses di DPR karena kapasitasnya yang mumpuni. Dia mencontohkan, bagaimana Tito memimpin Polda Metro Jaya.

“Saya tidak tahu apa pertimbangan [Pak Presiden]. Tapi saya pikir tidak terlalu sulit lah bagi Pak Tito. Saya yakin pengalamannya selama ini juga menjadi bahan pertimbangan,” kata Kapolri.

Sementara itu, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan sekaligus Ketua Komisi Kepolisian Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mengaku belum tahu mengenai surat Presiden kepada DPR mengenai pencalonan Tito sebagai Kapolri.

Dia juga mengatakan tidak ingin mendahului pernyataan resmi dari Presiden. “Saya belum mau memberikan pendapat sebelum Presiden memberikan pengumuman. Itu kan kewenangan Presiden, Itu kan pilihan Presiden,” kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Boy Rafli Amar menampik adanya resistensi dikalangan internal di Polri dipimpin oleh angkatan yang jauh lebih muda. Dia mengaku tak masalah jika pimpinan Polri yang dipilih Presiden jauh lebih junior.

“Insya Allah tidak ada masalah, internal patuh dan loyal apa yang diputuskan presiden. Jadi keraguan itu tidak akan terjadi pasti roda organisasi akan berjalan normal setelah ada pergantian,” ujar Boy saat dihubungi Bisnis/JIBI.

Meski nanti Polri dipimpin oleh angkatan muda, namun Boy yakin bahwa hal tersebut juga tidak akan interaksi TNI dengan Polri. “Selama ini Polri jalin hubungan baik dengan TNI jadi termasuk pimpinan bapak panglima TNI kepala staf dan jajaran kebawah sejauh ini proses kemitraan dilapangan itu juga terjadi. Jadi kami berkeyakinan akan tetap terus terpelihara krna tni ini kan tni dan polri merupakan garda negara,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya