SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pembacokan (Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, menyatakan kasus pembacokan beruntun di wilayah Kecamatan Grogol dan Mojolaban pada Selasa (1/2/2022) malam tidak berhubungan dengan aksi perusakan bangunan yang terjadi di Kartasura, Sukoharjo, dan perselisihan antara dua kelompok di Kota Solo beberapa hari sebelumnya.

Kapolres menyatakan kedua kasus tersebut dilakukan oleh kelompok dan latar belakang masalah yang berbeda dengan pembacokan atau penyerangan di Grogol dan Mojolaban. “Sudah dipastikan tidak ada sangkut pautnya. Jadi dua kasus ini berbeda mulai dari pelaku dan penyebab semua berbeda,” terang Wahyu saat dihubungi Solopos.com melalui sambungan telepon, Jumat (4/2/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Kapolres, pihaknya masih terus mendalami kasus pembacokan yang mengakibatkan tiga korban luka di Grogol dan Mojolaban, Sukoharjo. Berdasarkan keterangan saksi dan fakta yang ditemukan polisi, terdapat satu kelompok yang dicurigai kuat sebagai pelaku penyerangan.

Baca juga: Pembacokan Beruntun Sukoharjo, Polisi Menduga Korban Disasar Sejak Awal

Ekspedisi Mudik 2024

Kapolres mengungkapkan dugaan klitih sebagai pelaku sudah terbantahkan lantaran jejak penyerangan yang tidak identik dengan kasus penyerangan klitih yang selama ini terjadi. Oleh karena itu, dugaan penyerang kemudian mengerucut terkait dugaan tendensi pribadi salah satu kelompok.

“Sudah didalami. Kemarin sudah saya sampaikan kalau aksi penyerangan ini bukan dilakukan oleh klitih. Kami menduga aksi penyerangan ini dilakukan oleh satu kelompok yang memiliki misi sendiri. Kami saat ini sudah mengantongi nama kelompoknya. Tapi karena kami masih dalam tahap pendalaman, kami masih belum bisa mengungkapkan nama kelompoknya apa,” ujar dia.

Mendalami Fakta dan Petunjuk

Kapolres menerangkan berdasarkan informasi yang dihimpun oleh personel polisi di lapangan, sebelum pembacokan terjadi, sudah ada aksi peringatan yang dilakukan kelompok tertentu di tempat penyerangan.

Baca juga: Terjadi di Warung Tongkrongan, Ini Kronologi 2 Pembacokan di Sukoharjo

“Lokasi penyerangan itu kan kerap digunakan untuk minum minuman keras. Sebelum penyerangan, di Mojolaban dan Grogol itu sebelumnya ada aksi peringatan dari kelompok tertentu agar tempat tersebut tidak digunakan untuk minum minuman keras. Tapi karena masih tetap digunakan kemudian terjadilah penyerangan,” papar dia.

Kapolres menambahkan masih ingin memastikan dan mendalami fakta-fakta dan petunjuk yang sudah digali, sebelum menangkap pelaku.

“Kami masih mendalami. Kami tidak ingin terlalu terburu-buru. Oleh karena kami minta doa dari masyarakat agar kasus ini segera terungkap dan selesai serta pelaku segera bisa ditangkap,” ucap dia.

Baca juga: Sehari 2 Aksi Pembacokan Terjadi di Sukoharjo, 3 Orang Terluka

Seperti diketahui, aksi pembacokan secara beruntun terjadi di Kecamatan Grogol dan Mojolaban pada Selasa (1/2/2022) malam dalam kurun waktu pukul 22.00 WIB hingga 23.00 WIB. Kejadian pembacokan pertama terjadi di Grogol dan hanya berselang sekitar satu jam aksi pembacokan berikutnya terjadi di Mojolaban.

Akibat kejadian tersebut, tiga orang korban mengalami luka bacokan di tubuh mereka. Masing-masing korban antara lain M, 46, warga Serengan dan A, 42, warga Grogol di TKP Grogol dan R, 47, warga Mojo untuk TKP Mojolaban. Dua dari tiga korban saat ini diketahui sudah dipulangkan dari rumah sakit dan menjalani rawat jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya