SOLOPOS.COM - Tangkapan layar, video penganiayaan diduga dilakukan oleh Kapolres Nunukan, Kalimantan Utara, AKBP Syaiful Anwar terhadap anggotanya, Senin (25/10/2021). ANTARA/Laily Rahmawaty.

Solopos.com, JAKARTA — Komisioner Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti menyayangkan kekerasan yang diduga dilakukan oleh Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar kepada anak buahnya, Brigadir SL.

Perbuatan Kapolres Nunukan, kata Poengky, menunjukkan praktik militeristik masih terjadi di tubuh Polri.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tindakan menendang dan memukul tersebut menunjukkan masih adanya praktek militeristik warisan Orde Baru yang tidak layak diterapkan di Kepolisian pasca reformasi,” ujar Poengky saat dimintai konfirmasi Antara di Jakarta, Senin (25/10/2021) malam.

Menurut Poengky, jika betul anggota bersalah masih ada cara pembinaan yang humanis yang dapat dilakukan pimpinan, antara lain dengan melakukan teguran dan hukuman yang mendidik.

Baca Juga: Ini Penyebab Kapolres Nunukan Mengamuk dan Hajar Anak Buah 

Poengky sendiri mengaku belum mengetahui secara pasti duduk permasalahannya. Ia menduga, kemungkinan ada kesalahan yang dilakukan anggota.

Mengapresiasi

“Meskipun demikian, penggunaan kekerasan seharusnya tidak dipertontonkan oleh pimpinan kepada anggota,” ujar Poengky.

Poengky juga mengapresiasi langkah Bid Propam Polda Kalimantan Utara langsung sigap menangani kasus tersebut.

Sebelumnya diberitakan, sebuah video tersebar di media sosial berdurasi 43 detik, memperlihatkan penganiayaan yang diduga dilakukan Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar terhadap anggotanya.

Baca Juga: Tak Pakai Lama! Kapolres Nunukan Dicopot karena Diduga Hajar Anak Buah 

Video tersebut dibenarkan oleh Kabid Propam Polda Kaltara Kombes Pol Deary Stone Supit.

“Benar kejadiannya itu, saat ini sedang diproses,” kata Deary.

Peristiwa itu terhadi di Aula Mapolres Nunukan pada Kamis (21/10/2021), diduga dalam kegiatan Bakti Sosial Akmil 1999.

Perkembangan informasi saat ini, setelah kejadian dugaan penganiayaan tersebut, Kapolda Kaltara membatalkan Telegram Rahasia (TR) yang dikeluarkan oleh Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar terkait mutasi terhadap empat anggota, salah satunya Brigadir SL yang menjadi korban penganiayaan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya