SOLOPOS.COM - Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin, memberikan keterangan kepada wartawan saat berkunjung di Polres Madiun Kota, Rabu (2/8/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Dua perguruan silat akan menggelar kegiatan di Madiun.

Madiunpos.com, MADIUN — Sebanyak 1.600 personel keamanan akan diterjunkan dalam pengamanan kegiatan perguruan silat di Madiun yang menggelar acara tahunan pada Bulan Sura (Muharam) agar tidak terjadi gesekan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada Senin (18/9/2017), Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin memimpin Apel Gelar Pasukan dalam rangka Operasi Aman Suro 2017 di Alun-alun Kota Madiun.

“Para pimpinan perguruan silat yang mengadakan kegiatan rutin secara tahunan turun temurun, untuk menghormati leluhurnya harus dilakukan dengan baik, khusuk, jangan sampai menimbulkan gesekan,” kata Kapolda dalam sambutannya.

Ekspedisi Mudik 2024

Untuk diketahui, pada Bulan Sura ada dua perguruan silat melaksanakan kegiatan yang melibatkan anggotanya dalam jumlah ribuan, yaitu Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo (PSHTM) di Kota Madiun dalam waktu berbeda.

Kapolda menambahkan para pimpinan daerah bersama aparat keamanan dan para pimpinan perguruan silat telah menandatangani kesepakatan bersama untuk saling menjaga kemanan.

“Unsur pimpinan daerah, aparat keamanan dan pimpinan perguruan silat sudah sama-sama menyepakati untuk menjaga keamanan. Sehingga kalau tidak beres-beres, tinggal pimpinannya kita panggil untuk mempertanggungjawabkan,” tegas Kapolda.

Kepada aparat keamanan yang diterjunkan dalam pengamanan Suro, Kapolda meminta jangan mau terprovokasi atau ditumpangi kepentingan tertentu.

Kapolda datang dari Surabaya untuk memimpin langsung apel tersebut, dimaksudkan untuk memberikan semangat kepada pimpinan daerah, aparat keamanan maupun perguruan silat yang akan menggelar acara pada Bulan Sura mendatang.

“Ini untuk menyemangati semua pihak, mengajak menjaga wilayah, jangan sampai mudah terprovokasi oleh pihak lain yang menginginkan kekacauan di Madiun yang terkenal kesejukan dan kedamaiannya,” ujar Kapolda.

Dalam kesepakatan juga telah sama-sama disepakati kedua perguruan silat tersebut tidak boleh menggunakan kendaraan roda dua untuk menuju dan pulang dari acara di Kota Madiun.

“Tidak boleh menggunakan kendaraan roda dua, biasanya kalau menggunakan kendaraan roda dua dari berbagai wilayah, kemudian menggunakan kenalpot brong suaranya bisa mempengaruhi yang lain dan bisa menimbulkan gesekan, maka perlu dihindari,” kata Kapolda kepada wartawan usai memimpin apel.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya