SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalur lalu lintas pantai selatan. (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, SEMARANG — Kapolda Jawa Tegah (Jateng), Irjen Pol. Ahmad Luthfi, mengatakan jalur selatan Jateng telah siap digunakan sebagai jalur alternatif saat arus mudik dan balik Lebaran 2022. Ia pun mengimbau masyarakat menjadikan jalur selatan Jateng sebagai pilihan selain tol dan pantura.

“Jalur sudah siap. Kami imbau masyarakat menggunakan jalur selatan selain tol dan pantura,” kata Luthfi, Selasa (26/4/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Luthfi, pemudik bisa mengakses jalur selatan Jateng sebagai alternatif jika terjadi kepadatan lalu lintas. Beberapa hal yang menjadi catatannya di jalur selatan Jateng adalah masih minimnya lampu penerangan jalan, khususnya untuk pemudik yang melintas saat malam hari.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik yang melintasi jalur selatan Jateng untuk mewaspadai potensi terjadinya hujan lebat.

“Hingga saat ini potensi hujan di Jateng selatan masih ada. Karakteristik hujannya adalah hujan masa transisi,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo.

Baca juga: Jalan Lingkar Brebes-Tegal Diresmikan, Jadi Jalur Alternatif Mudik

Ia mengatakan karakteristik hujan pada masa transisi ditandai dengan kondisi cuaca pada pagi hari yang cenderung panas, namun siang harinya mulai banyak awan terutama awan Cumulonimbus (Cb).

Hujan cenderung terjadi pada sore hingga malam hari dengan intensitas sedang hingga sangat lebat. Meski demikian, durasi hujan itu lebih pendek dan disertai petir serta angin kencang.

“Kondisi cuaca seperti dapat memicu terjadinya angin puting beliung,” katanya.

Baca juga: Ingat, Ganjil Genap Mudik Lebaran 2022 Dilakukan Mulai Tol Japek

Oleh karena itu, Teguh pun meminta pemudik, khususnya yang menggunakan sepeda motor berhati-hati dan mewaspadai terjadinya potensi hujan disertai angin kencang di jalur selatan Jateng, khususnya ruas Panulisan, atau perbatasan Jateng dengan Jawa Barat (Jabar), hingga Wangon.

Menurut dia, hal itu disebabkan kondisi jalan di ruas Panulisan hingga Wangon berliku dan banyak terdapat titik rawan longsor maupun ambles. “Meskipun sedikit, longsoran tanah yang jatuh ke jalan raya saat hujan akan membuat jalan menjadi licin, sehingga berbahaya jika dilalui dengan kecepatan tinggi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya