SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Yogyakarta– Kapolda DIY Brigjen Ondang Soetarsa mengatakan insiden penembakan terhadap Widiarto alias Ndaru ,22, mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta adalah kesalahpahaman aparat Polres Sleman. Apabila korban tidak lari saat dihentikan petugas patroli, hal itu tidak akan terjadi.

“Ini kesalahpahaman. Andai kata tidak lari, tidak seperti itu,” kata Ondang Soetarsa usai gelar pasukan Operasi Lilin Progo 2010 di Mapolda DIY di Ringroad Utara Condongcatur, Sleman, Kamis (23/12).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, petugas saat kejadian itu berpatroli di wilayah Kecamatan Depok, Sleman menggunakan mobil. Karena curiga ada sepeda motor yang dituntun tanpa plat nomor, petugas kemudian menghentikan dan menanyakan surat-surat kelengkapan motor. Wajar kalau polisi curiga, mengingat angka pencurian sepeda motor sangat tinggi di Sleman dan Kota Yogyakarta.

“Mungkin saat dihentikan itu korban takut. Sedang petugas juga tidak ingin sasarannya lari sehingga terjadi peristiwa tersebut,” katanya.

Dia mengatakan saat ini pistol yang digunakan untuk menembak sudah diamankan. Petugas yang melakukan dalam waktu dekat ini akan dilakukan pemeriksaan.

“Proses penyelidikan saat ini sudah berjalan, nanti akan kita lihat apakah ada pelanggaran atau tidak termasuk sanksinya,” katanya.

Ondang menambahkan saat ini kondisi korban sudah membaik. Polisi juga akan menangani korban dengan pelayanan yang terbaik,” pungkas Ondang Soetarsa.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya