SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)–Kapolda Jateng Irjen Pol Edward Aritonang dan Ketua KPU Jateng Ida Budhiati mengadakan inspeksi mendadak (Sidak) kesiapan personel pelaksana Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri, Rabu (15/9). Keduanya menilai kesiapan panitia telah lancar.

Kapolda berharap semua calon legawa melihat hasil Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri. Menurut Kapolda kalah menang dalam pesta demokrasi merupakan hal wajar. Kapolda juga berpesan kepada semua calon agar tidak melakukan tindakan pencideraan demokrasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pernyataan Kapolda dan Ketua KPU Jateng disampaikan saat Sidak di Wonogiri secara terpisah. “Kami baru meninjau dua TPS, TPS 02 Wuryorejo dan TPS XI Giritirto. Kesiapan pelaksana sudah siap baik sarana maupun prasarana. Juga dilaporkan KPU Wonogiri, TPS-TPS tidak digelar di lokasi terlarang dalam undang-undang,” ujar Ida Budhiati.

Ida mengaku baru menerima satu tembusan pelanggaran Pilkada di Wonogiri, yakni kampanye di gedung sekolah. “Sanksi harus ditindaklanjuti oleh KPU Jateng. Sanksi pelanggaran itu adalah peringatan tertulis.”

Terpisah, Kapolda Jateng, Irjen Pol Erward Aritonang menegaskan pihaknya mendukung tergelarnya Pilkada aman di Wonogiri. “Kami siap mendukung dan kami telah kontak dengan Polres tetangga di Soloraya untuk mem-back up keamanan Pilkada Wonogiri. Kalah menang dalam pesta demokrasi adalah wajar. Apapun hasil harus dihormati oleh calon, karena pilihan rakyat. Harus fair play,” ujar Kapolda.

Dikatakan tahun ini di Jateng digelar 17 Pilkada dan Wonogiri merupakan Pilkada ke-14. “Jangan menjadi berita (negatif) nasional. Kami pun juga telah menyiapkan rencana kontijensi, yakni merupakan suatu rencana darurat alternatif. Namun rencana itu tidak akan kami gunakan, melihat kondisi Wonogiri saat ini. Kondusif. Suatu masalah hendaknya diselesaikan dengan senyum, jangan dengan marah.”

Sementara itu, warga Solo, Boyamin menyoal spanduk Jokowi dan Rudy selaku Walikota dan Wakil Walikota. Spanduk bergambar keduanya dipasang di beberapa tempat di wilayah Wonogiri. Spanduk itu bertuliskan dukungan terhadap pasangan Cabup dan Cawabup di Wonogiri. “Panwaslu Wonogiri harus berani memerkarakan karena isi spanduk itu telah menyalahi undang-undang. Laporan dari masyarakat tidak perlu tertulis, lesan pun harus ditindaklanjuti,” ujar Boyamin yang juga aktivis LSM.

Sekretaris Panwaslu Wonogiri, Sundoro mengaku telah menertiban spanduk tersebut. “Sekarang diamankan di kantor. Soal sanksi atau proses urusan anggota Panwas,” ujarnya.

tus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya