SOLOPOS.COM - Ilustrasi (google img)

Ilustrasi (google img)

SEMARANG--Aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa beberapa orang saksi untuk mengungkap kasus ledakan bom rakitan di Jl Saptamarga III RT 08 RW 09, Kelurahaan Ngesrep, Kecamatan, Banyumanik, Kota Semarang, Kamis (15/3/2012).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolda Jateng Irjen Pol Didiek S Triwidodo, mengatakan belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ledakan bom rakitan dari pipa paralon tersebut.

“Masih dalam penyelidikan dan identifikasi, sudah ada beberapa saksi yang diperiksa termasuk orang menemukan kali pertama berinisial I,” katanya kepada wartawan seusai serah terima jabatan (Sertijab) empat pejabat utama Polda Jateng, di Mapolda Jl Pahlawan,  Kota Semarang, Jumat (16/3/2012).

Mengenai jenis bom Didiek, menyatakan bom rakitan dari pipa paralon kecil yang ada campuran kawat di dalamnya dengan daya ledak tak terlalu besar atau low exsplosive, seperti petasan.

“Daya ledaknya kayak mercon (petasan).  Kalau tangan korban sampai hancur, kena mercon saja bisa hancur,” tandasnya.

Kapolda menegaskan, dari hasil penyelidikan kasus ledakan di Jl Saptamarga, Banyumanik tersebut belum ditemukan adanya keterkaitan dengan jaringan terorisme.

“Belum ada kaitannya dengan jaringan terorisme, tapi masih didalami kemungkinan terkait itu (terorisme),” pungkas Kapolda.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Djihartono, menambahkan sebanyak delapan orang saksi yang mengetahui atau melihat kejadian telah diperiksa penyidik kepolisian.

“Mereka statusnya masih sebagai saksi.  Belum ada yang jadi tersangka,” ujar dia.

Sementara salah warga korban ledakan, Fajar Santoso, warga Jangli, Kecamatan Ngesrep, Banyumanik yang kondisi lukanya tak  begitu parah sudah pulang ke rumah.

Menurut Fajar, saat kejadian bom meledak berada agak jauh dari kedua temannya yang memegang dan mengutik-ngutik  pipa paralon sehingga luka yang diderita tak begitu parah.

“Saya hanya terkena serpihan kawat dari pipa yanng meledak, sedang dua teman saya Ngatemin dan Dwi lukanya parah,” ujar dia.

Sedang dua korban lainnya yakni Ngatemin dan Dwi Prayitno yang mengalami luka parah pada kedua tangannya yang hancur masih menjalani perawatan di RSUP dr Kariadi, Semarang.

“Dwi Prayitno masih dirawat di ICU, karena kondisinya cukup parah, sedang Ngatemin di rawat dalam ruang perawatan,” kata  Kepala Humas RSUP dr Kariadi, Semarang, Darwito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya